Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Merupakan Salah Satu Dari Upaya Pengembangan Ekonomi Nasional Yang Berkontribusi Aktif Untuk Mengembangkan Suatu Daerah/Wilayah Sehingga Dapat Meningkatkan Usahanya Serta Meminimalisir Angka Suatu Pengangguran Disuatu Daerah. Pertumbuhan UMKM Di Kabupaten Malinau Pada Tahun 2017 Mengalami Penurunan Dari 18031 UMKM Menjadi 1010 UMKM. Berbeda Dari Daerah-Daerah Lain Yakni, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, Kabupaten Nunukan Dan Kota Tarakan Yang Mengalami Pertumbuhan Pada Tahun 2017. Penyebab Turunnya Jumlah UMKM Di Kabupaten Malinau Yaitu Terbatasnya Modal, Penggunaan Teknologi Yang Masih Kurang Sehingga Menyebabakan UMKM Di Kabupaten Malinau Menurun. Adapun Tujuan Penelitian Ini Untuk Mengetahui Karakteristik UMKM Di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau Dan Merumuskan Strategi Pengembangan UMKM Di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau.Teknik Penentuan Responden Yang Digunakan Pada Penelitian Ini Adalah Dilakukan Secara Sengaja (Purposive Sampling) Dengan Melibatkan 10 Usaha Mikro Yang Ada Di Kecamatan Malinau Kota Kabupaten Malinau. Metode Analisis Data Menggunakan Analisis Deskriptif Kualitatif, Deskriptif Kuantitatif Dan Analisis SWOT. Hasil Yang Diperoleh Dalam Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa Karakteristik Usaha Mikro Sektor Pertanian Di Kecamatan Malinau Kota Dilihat Dari Lama Usaha Usaha Mikro Dimulai Dari 1 Tahun Hingga Paling Lama 16 Tahun. Tenaga Kerja Usaha Mikro Di Kecamatan Malinau Kota Umumnya Mempekerjakan Tenaga Kerja Dengan Jumlah Yang Sedikit Yaitu Sebanyak 1-2 Orang Dan Rata-Rata Usaha Mikro Yang Ada Menggunakan Tenaga Kerja Keluarga. Keahlian Khusus Usaha Mikro Rata-Rata Pernah Mengikuti Pendidikan Formal Dan Mengikuti Pelatihan Tentang Usaha Mikro Sehingga Responden Memiliki Skill Untuk Menjalankan Usahanya Dengan Baik. Jenis Usaha Usaha Mikro Di Kecamatan Malinau Kota Memproduksi Beberapa Macam Produk Olahan Yang Terdiri Dari (Keripik Singkong, Keripik Ubi Rambat, Keripik Sukun, Keripik Tempe, Keripik Usus, Kerupuk Jengkol, Kerupuk Ikan, Stik Wortel, Stik Labu Dan Kue. Modal Usaha Yang Dimiliki Oleh Responden Usaha Mikro Rata-Rata Bersumber Dari Modal Pribadi/Sendiri. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Di Kecamatan Malinau Kota Terdapat Di Kuadran I Yaitu Strategi SO Adapun Strategi Yang Dilakukan Untuk Pengembangan Usaha Mikro Kecamatan Malinau Kota Adalah Meningkatkan Produksi Dan Diverifikasi Produk Usaha Mikro Melalui Pemanfaatan Ketersediaan Tenaga Kerja Untuk Memenuhi Permintaan Pasar Yang Meningkat. Adapun Saran Yang Dapat Diberikan Yaitu Untuk Para Pelaku Usaha Mikro Dapat Menerapkan Hasil-Hasil Alternatif Strategi Yang Telah Diperoleh Melalui Matriks SWOT Yang Sesuai Strategi Alternatif Yang Telah Ditentukan Yaitu Strategi SO Dimana Para Pelaku Usaha Mikro Dapat Meningkatkan Produksi Dan Diverifikasi Produk Usaha Mikro Melalui Pemanfaatan Ketersediaan Tenaga Kerja Untuk Memenuhi Permintaan Pasar Yang Meningkat Dan Bagi Pemerintah Perlu Adanya Kerja Sama Terhadap Pihak-Pihak Terkait Untuk Membangun Modal Berupa Bantuan Kredit Yang Fleksibel Bagi Masyarakat Usaha Mikro.

Micro, Small And Medium Enterprises (MSMEs) Are One Of The Efforts To Develop National Economies That Contribute Actively To Developing A Region So That It Can Improve Its Business And Minimize Its Unemployment. The Growth Of MSMEs In Malinau District In 2017 Has Decreased From 1803 MSMEs To 1010 MSMEs. Different Form Other Regions, Namely, Bulungan Regency, Tana Tidung Regency, Nunukan Regency And Tarakan City Which Experienced Growth In 2017. The Causes Of The Decline In The Number Of MSMEs In Malinau Regency Are, Among Other Things, Limited Capital And Lack Of Use Of Technology. The Purposes Of This Study Were To Determine The Characteristics Of MSMEs In Malinau Regency And To Formulate A Strategy For Developing MSMEs In Malinau Regency. The Technique Of Determining The Respondents Used In This Study Waspurposive Sampling By Involving 10 Micro Business In Malinau City, Malinau Regency. The Method Of Data Analysis Was A Qualitative Descriptive, Quantitative Descriptive And SWOT Analysis. The Results Obtained In This Study Indicate That The Characteristics Of The Micro Business In The Agriculturak Sector In Malinau City Were Seen From The Length Of The Micro Business Starting From 1 Years. Micro Business In Malinau City Generally Had A Small Workforce Of 1-2 People And The Average Micro Business Used Family Labor. On Average, Micro Business Had Attended Formal Education And Attended Training On Micro Business So That Respondents Had The Skills To Run Their Businesses Well. Micro Business In Malinau City Produced Several Kinds Of Processed Products Consisting Of (Cassava Chips, Yams Chips, Breadfruit Chips, Tempe Chips, Intestinal Chips, Jengkol Crackers, Fish Crackers Carrot Sticks, Pumpkin Sticks And Cakes. Business Capital Owned By Respondents Micro Business Are Sourced From Personal Capital. The Strategy For Developing Micro Business In Malinau City Was In Quadrant I, Namely SO’s Strategy, While The Strategy For Developing Micro Business In Malinau City Was To Increase Production, Diversify Micro Business Products Through Utilizing The Availability Of Labor To Meet The Increasing Market Demand. The Advice That Can Be Given Is For Micro Business To Apply The Results Of Alternalive Strategies That Have Been Obtained Through The SWOT Matrix, Which Are In Accordance With Predetermined Alternative Strategies Namely SO Strategy Where Micro Business Can Increase Production And Product Diversification Through Utilizing The Availability Of Labor To Meet The Increasing Market Demand And For The Govemment, There Is A Need For Cooperation With Relevant Parties To Build Capital In The From Of Flexible Credit Assistance For Micro Business Communities.