
Pengaruh Jarak Tanam Dan Penyiangan Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Iphomoea batatas L.) Var. Cilembu
Pengarang : Arni - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Kebutuhan ubi jalar yang semakin meningkat sebagai bahan konsumsi dan bahan baku industri yang memiliki prospek cerah, sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan produksinya oleh karena itu untuk meningkatkan produksi ubi cilembu maka diperlukan pengolahan pengaturan populasi jarak tanam dan penyiangan gulma yang baik. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam yang ideal untuk pertumbuhan dan hasil ubi jalar. Serta mengetahui waktu penyiangan gulma yang paling efektif terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan pada bulan Februari sampai April 2019. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama jarak tanam terdiri atas tiga taraf perlakuan yaitu (J1) 20x30 cm, (J2) 30x40 cm,(J3) 40x50 cm. Faktor kedua adalah penyiangan gulma terdiri atas 4 ulangan yaitu (P0) kontrol atau tidak disiangi, (P1) satu kali penyiangan (umur 15 HST), (P2) 2 dua kali penyiangan (umur 15 dan 30 HST, (P3) tiga kali penyiangan (15,30, dan 45 HST). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan jarak tanam tidak memberikan pengaruh terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar. Sedangkan perlakuan penyiangan gulma memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang sulur umur 40 dan 60 HST, jumlah daun umur 40 HST, diameter batang umur 20 dan 60 HST. Serta interaksi jarak tanam dan penyiangan gulma berpengaruh pada perlakuan 20x30 cm tanpa penyiangan (POJ1) dan pada perlakuan 40x50 cm tiga kali penyiangan (P3J3) terhadap parameter berat kering umbi tanaman ubi jalar umur 90 HST berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan untuk menerapkan budidaya tanaman ubi jalar dengan jarak 20x30 tanpa penyiangan (POJ1) dan pada jarak 40x50 tiga kali penyiangan (P3J3).
Cilembu sweet potato has a bright prospect because it is increasingly needed as consumption and industrial raw material. To increase production of this variety, a good plant spacing and weeding is needed. This resaech aimed to determine the effect of ideal plant spacing and weeding time on growth and yield of Cilembu sweet potato. The research was carried out on the land of the Faculty of Agriculture, University of Borneo Tarakan from February to April 2019. The method used was randomized block design with 2 factors and 4 replications. The first factor was plant spacing which consisted of three treatments: J1 (20x30 cm), J2 (30x40 cm), and J3 (40x50 cm). the second factor was weeding which consisted of 4 replication: P0 (control or not weeded), P1 (1 time weeding at 15 DAP), P2 (2 times weeding at 15 and 30 DAP), P3 (3 times weeding at 15, 30, and 45 DAP). The result showed that plant spacing did not effect all growth parameters and sweet potato crop production. Whereas weed treatment gives a real influence on the growth of tendrils at 40 and 60 DHP, number of leaves at 40 DAP, stem diameter at 20 and 60 DAP. The intraction of plant spacing and weeding effects the trearment of 20x30 cm without weeding (P0J1) and the treatment of 40x50 cm with three times weeding (P3J3) on sweet potato weight at 90 DAP. It is recommended to plant sweet potato at a space of20x30 cm without weeding (P0J1) and at 40x50 cm with three times weeding (P3J3). Keywords: Sweet Potato (Ipomoea batatas L), Cilembu Variety, Plant Spacing, Weeding, Growth and Yield