
Analisis Ketidakbakuan Kalimat Dalam Surat Keputusan (SK) Di SMP Negeri 2
Pengarang : Nurul Citra Fathonah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2012XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan ketidakbakuan kalimat surat resmi dalam bentuk Surat Keputusan (SK) di SMP Negeri 2 Tarakan. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, mulai Juni sampai dengan Agustus 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metade pengumpulan data dengan cara simak catat dan pengelompokkan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ketidakbakuan kalimat dalam Surat Keputusan (SK) berjumlah 15 surat yang diperoleh dari SMP Negeri 2 Tarakan, meliputi: pelesapan imbuhan, pemborosan penggunaan kata, ketidaktepatan pemilihan kata, kerancuan bentuk, dan kesalahan ejaan. Adapun ketidakbakuan yang disebabkan pelesapan imbuhan hanya terdapat 1 kalimat. Ketidakbakuan yang disebabkan pemborosan penggunaan kata sebanyak 11 kalimat. ketidakbakuan yang disebabkan ketidaktepatan pemilihan kata sebanyak 11 kalimat. Ketidakbakuan yang disebabkan kerancuan bentuk sebanyak 7 kalimat. sedangkan ketidakbakuan yang disebabkan kesalahan ejaan sebanyak 13 kalimat dan merupakan kesalahan terbanyak yang terjadi dalam penulisan Surat Keputusan (SK) di SMP Negeri 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar ketidakbakuan kalimat disebabkan kesalahan ejaan. Hal tersebut, terjadi hampir pada semua Surat keputusan (SK) yang merupakan data dalam penelitian ini.
Research objective is to identify and describe ketidakbakuan sentence in the form of an official letter Decree (SK) in SMP Negeri 2 Tarakan. The study was conducted over three months, from June to August 2011. The method used in this research is the data collection by metade refer to notes and grouping. Based on these results, we can conclude that the sentence ketidakbakuan Decree (SK) totaled 15 letter obtained from the SMP Negeri 2 Tarakan, include: pelesapan affixes, wasteful use of the word, the inappropriateness of the word, ambiguous forms, and spelling errors. The ketidakbakuan caused pelesapan uo there is only one sentence. Ketidakbakuan caused wasteful use of the word as much as 11 sentences. ketidakbakuan due to inaccuracy of the word as much as 11 sentences. Ketidakbakuan caused confusion as much as 7 sentence form. ketidakbakuan while spelling mistakes caused as many as 13 words and is most errors that occur in the writing of the Decree (SK) in SMP Negeri 2. Based on the research that has been done, largely due to spelling errors ketidakbakuan sentence. This, occurs in nearly all decree (SK) which is a data in this study.