Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah permasalahan yaitu perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan fisik dalam keluarga dalam penerapannya tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Permasalahan tersebut diuraikan dalam dua rumusan masalah yaitu; 1) Bentuk perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan fisik dalam keluarga 2) Dasar pertimbangan hakim dalam memutus perkara anak sebagai korban kekerasan fisik dalam keluarga (studi kasus putusan perkara pidana nomor 169/Pid.Sus/2021/PN.Tar). Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris, selanjutnya pengumpulan bahan hukum yang digunakan berupa studi kepustakaan dan wawancara dengan sumber bahan hukum berupa bahan hukum primer dan sekunder. Hasil penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu bentuk perlindungan terhadap anak sebagai korban berhak mendapatkan perlindungan melalui pihak Kepolisian, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) serta Pusat Layanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dengan ini korban hanya mendapatkan pendampingan oleh pekerja sosial profesional pada saat persidangan. Adapun dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan perkara pidana harus mengacu dengan surat dakwaan jaksa penuntut umum, pada kasus tersebut dakwaan yang diberikan adalah dakwaan tunggal menggunakan Undang-undang perlindungan anak pada pasal 80 dengan kurungan penjara selama 4 (empat) bulan. Dalam permasalahan tersebut terdakwa ialah orang tua kandung korban jika jaksa penuntut umum menggunakan Undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga akan lebih spesifik dalam penjatuhan sanksi disebutkan dalam pasal 44 dapat dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

This research discussed the legal protection for children as physical violence victims in the family which application was not in accordance with the laws and regulations. These problems were described in two formulated research problems: 1) Legal protection forms for children as physical violence victims in the family, 2) The judge's basis considerations in deciding the cases related to children as physical violence victims in the family (A case study on criminal case decision number 169/Pid.Sus/2021/Pn.Tar). This research used ab empirical research method in which the collection of legal materials was in the form of literature studies and interviews with the legal material sources in the form of primary and secondary legal materials. The research results were the protection forms for children as victims who were entitled to obtain protection from the Police as well as accompaniment from the professional social protection from the Women and Children Empowerment Office (known as Dinas PPA) and the Integrated Service Center for the Empowerment of Women and Children (known as P2TP2A) during the trial. Meanwhile, the judge's basic consideration in making a decision related to a criminal case should refer to the indictment from the public prosecutor. In that case, the indictment was a single charge using the child protection law contained in Article 80 with the imprisonment duration of 4 (four) months. In this case, the defendant was a victim's biological parent. If the public prosecutor used the Domestic Violence Elimination Law in more specifically, the defendant can be imposed with the sanctions as mentioned in Article 44 and sentenced to a maximum imprisonment duration of 5 (five) years.