
Tinjauan Hukum Penggunaan Alat Bukti “Visum Et Repertum” Terhadap Tindak Pidana Pada Tubuh Dan Nyawa Manusia Di Kota Tarakan
Pengarang : Anggi Budiono Putro - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bermaksud menjawab dua pertanyaan terkait tinjauan hukum penggunaan alat bukti “Visum et Repertum” terhadap tindak pidana pada tubuh dan nyawa manusia di kota tarakan. Pertama, peranan alat bukti “Visum et Repertum” dalam mengungkap tindak pidana terhadap tubuh dan nyawa manusia. Kedua, kekuatan alat bukti “Visum et Repertum” berdasarkan pertimbangan hakim dalam menilai suatu tindak pidana terhadap tubuh dan nyawa manusia. Ketiga, skripsi ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan secara langsung dibeberapa lokasi, serta menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer berasal dari beberapa narasumber yaitu penyidik Reskrim Polres Tarakan, Jaksa/Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Tarakan, dokter forensik RSUD dr.H Jusuf SK, dan hakim Pengadilan Negeri Tarakan. Data sekunder berasal dari Undang-Undang, Putusan Perkara, Buku, Jurnal, Artikel, dan data pendukung lainnya. Hasil dari Penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa : Pertama, Peranan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa pihak maka, didapatkan bahwa Visum Et Repertum memiliki peran terhadap beberapa tahapan, mulai dari tahap penyidikan Visum Et Repertum berperan sebagai sebuah alat bukti surat yang dapat menjadi petunjuk apabila memiliki korelasi dengan alat bukti lain seperti keterangan saksi, keterangan ahli, dan keterangan terdakwa. Sedangkan, pada proses pembuktian dipersidangan Visum Et Repertum memiliki peran sebagai surat yang digunakan sebagai salah satu alat bukti yang sah saat proses persidangan berlangsung. Kedua, Kekuatan pembuktian Visum Et Repertum berdasarkan pertimbangan hakim dalam perkara pidana sama dengan alat bukti lain, yang diatur dalam pasal 184 KUHAP, dengan ditambah keyakinan hakim dalam mengadili suatu perkara.
This research was intended to answer two questions related to the legal review on the use of "Visum et Repertum" evidence against the criminal acts on human body and life in Tarakan. First, the role of "Visum et Repertum" evidence in revealing the criminal actions against human body and life. Second, the strength of "Visum et Repertum" evidence was based on the judge's consideration in assessing a criminal action against human body and life. Third, this research was an empirical study directly conducted in several locations using both primary and secondary data. The primary data came from several informants covering investigators from Tarakan Police Criminal Investigation Unit, Attorneys/General Prosecutors from the Tarakan District Public Prosecutor Office, forensic doctors from the Regional Public Hospital of dr. H Jusuf SK, and judges from Tarakan District Court. The secondary data covered laws, case decisions, books, journals, articles, and other supporting data. Based on the research results, the researcher concluded that: First, the Role based on the interview results conducted with several parties found that Visum Et Repertum evidence had the role in several stages, starting from the investigation stage. Visum Et Repertum acted as the documentary evidence possibly used as instructions when correlated with the other evidence, such as witness statements, expert statements, and defendant statements. Meanwhile, during the evidentiary process at the trial, Visum Et Repertum has the role as a letter used as one legal evidence during the trial to reveal the truth from the related crimes. Second, the strength of Visum Et Repertum evidence based on the judge's consideration in a criminal case is the same with the other evidence, as regulated in Article 184 of the Criminal Procedure Code, added with the judge's confidence in adjudicating a case.