
Analisis Saluran Dan Marjin Pemasaran Komoditas Hortikultura Kangkung Di Desa Binusan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan
Pengarang : Sisilia Samuel - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Kangkung merupakan salah satu sayuran yang biasa dibudidayakan di Kecamatan Nunukan. Hasil dari budidaya tersebut kemudian dipasarkan melalui saluran pemasaran yang beranekaragam. Saluran pemasaran ini akan menimbulkan bagian harga dari setiap tingkatan salurannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, besar biaya, marjin, dan farmer’s share. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Binusan Kecamatan Nunukan Kabupaten Nunukan pada bulan Agustus-Desember 2021. Penentuan sampel dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran kangkung di Desa Binusan yaitu, saluran I: Petani → Pedagang Besar → Pedagang Pengecer → Konsumen, dan Saluran II: Petani → Pedagang Pengecer → Konsumen. Nilai marjin pemasaran saluran I sebesar Rp.7.500 per kilogram, saluran pemasaran II sebesar Rp.6.000 per kilogram. Farmer’s share saluran pemasaran I sebesar 50 persen, farmer’s share saluran pemasaran II sebesar 60 persen. Hasil analisis marjin pemasaran, farmer’s share menunjukkan bahwa saluran II merupakan saluran pemasaran yang lebih efisien dikarenakan nilai marjin pemasaran yang lebih rendah, nilai farmer’s share yang lebih tinggi, dan rasio keuntungan yang lebih merata walaupun nilainya lebih kecil. Selain itu di saluran pemasaran ini harga jual petani kangkung adalah yang tertinggi akan tetapi volume penjualan yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan volume penjualan saluran pemasaran I.
Kata Kunci: Saluran Pemasaran, Margin Pemasaran, dan Farmer’s Share
Kangkung is one of the vegetables commonly cultivated in Nunukan District, especilly in Binusan Village. The cultivation results are then marketed through various marketing channels. These marketing channels resulted in price share of each level of the channel. This research aimed to figure out the marketing channel, cost, margin, and farmer's share. This research was conducted in August-December 2021 in Binusan Village, Nunukan District, Nunukan Regency. The sample were collected using purposive and snowball sampling techniques. The results showed that there were two water spinach marketing channels in Binusan Village. Channel I: Farmers → Wholesalers → Retailers → Consumers, and Channel II: Farmers → Retailers → Consumers. The value of channel 1 marketing was IDR 7,500 per kilogram, while that of marketing channel II marketing margin IDR 6,000 per kilogram. The farmer's share in marketing channel I is 50 percent, while that in farmer's share in marketing channel II was 60 percent. Based on the marketing margin analysis results, the farmer's share show that channel II has more efficient marketing channel due to the lower marketing margin value, higher farmer's share value, and a more evenly distributed profit ratio although the value was smaller. In addition, in these marketing channel, the spinach water farmers’ selling price was the highest, yet the sales volume was slightly lower that of marketing channel I. Keywords: Marketing Channel, Marketing Margin, and Farmer’s Share