
Sistem Agribisnis Usahatani Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Di Kelurahan Pantai Amal Kota Tarakan
Pengarang : Juanda - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bermaksud menjawab dua tujuan terkait budidaya rumput laut di Kelurahan Pantai Amal Kota Tarakan. Pertama, mengetahui sistem agribisnis apa saja yang ada pada usahatani rumput laut di Kota Tarakan. Kedua, menganalisis Break Even Poiint usahatani rumput laut di Kota Tarakan. Data yang digunakan dalam skripsi ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer yaitu data yang didapatkan dari responden individu ataupun kelompok fokus. Data skunder diperoleh dari buku, jurnal artikel ataupun data-data internet. Hasil dari penelitian ini dan berdasarkan hasil analisis data yang didapat bahwa sistem agribisnis yang berlaku pada kelompok tani Mekar Indah dan Bina Lestari terdiri dari Subsistem Penyediaan Sarana dan Prasarana, Subsistem Usahatani, Subsistem Pengolahan Hasil, Subsistem Pemasaran, Subsistem Lembaga Penunjang. Untuk nilai dari titik impas usahatani didapatkan rata-rata Break Even Point Produksi sebesar 193 kg, Break Even Point Harga sebesar Rp. 13.183, dan nilai Break Even Point Penerimaan sebesar Rp. 3.516.719. Hal ini menunjukkan bahwa usaha rumput laut yang dikelolah oleh kelompok tani Mekar Indah dan Bina Lestari dapat dikatakan layak untuk diusahakan. Adapun saran yang diajukan oleh peneliti kepada kelompok tani Mekar Indah dan Bina Lestari, perlu mempertahankan hasil produksi usahatani rumput laut sehingga mencapai nilai pendapatan maksimal. Kepada penyuluh perlunya memperbanyak informasi-informasi yang dibutuhkan untuk petani dalam bentuk diskusi atau seminar yang berkaitan dengan peningkatan atau pengelolaan rumput laut. Peneliti berharap penelitian ini dilanjutkan lebih dalam lagi agar dapat digunakan sebagai referensi penelitian dengan topik yang sama.
Kata kunci: Sistem agribisnis, Usahatani, Rumput laut
This research was conducted to answer two research objectives related to seaweed cultivation in Pantai Amal Sub-district, Tarakan. First, to figure out the agribusiness system still existing in the seaweed farming business in Tarakan. Second, to analyze the Break Even Point of seaweed farming business in Tarakan. The research data include the primary and secondary data. The primary data were obtained from individual respondents of focus groups. Meanwhile, the secondary data were obtained from books, journal articels, or internet data. The data analysis results show that the agribusiness system implemented in Mekar Indah and Bina Lestari farmer groups consisted of the Provision of Facilities and Infrastructure, Farming Business, Product Processing, Marketing, and Supporting Institution Subsystems. The values of farming business Break Even Point include the average production Break Even Point of 193kg, Price Break Even Point of IDR 13,183, and Acceptance Break Even Point of IDR 3,516,719. These show that the seaweed business managed by Mekar Indah and Bina Lestari farmer groups was considered feasible. In addition, there were some suggestions given by the researcher to Mekar Indah and Bina Lestari farmer groups that it is necessary to maintain the seaweed farming business production to achieve the maximum income value. To the extension workers, it is necessary to increase the information needed by the farmers in the form of discussions or seminars related to seaweed development or management. The researcher greatly expected that this research should be further continued and used as a reference for research on the similar topics. Keywords: Agribusiness system, Farming business, Seaweed