Efektivitas Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma Malabathricum L) Sebagai Anti Bakteri Pada Benur Udang Windu (Penaeus Monodon) Yang Diuji Tantang Dengan Bakteri (Vibrio Harveyi) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Efektivitas Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma Malabathricum L) Sebagai Anti Bakteri Pada Benur Udang Windu (Penaeus Monodon) Yang Diuji Tantang Dengan Bakteri (Vibrio Harveyi)

Efektivitas Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma Malabathricum L) Sebagai Anti Bakteri Pada Benur Udang Windu (Penaeus Monodon) Yang Diuji Tantang Dengan Bakteri (Vibrio Harveyi)

Pengarang : Muhammad - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Beberapa tahun terakhir ini kegiatan budidaya udang di kota Tarakan mengalami penurunan produksi bahkan kegagalan panen, penyebab kegagalan ini adanya serangan penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang udang adalah penyakit vibriosis. Karamunting (Melastoma malabathricum L), merupakan tumbuhan herbal yang mempunyai senyawa bioaktif, flavonoid, tannin, saponin, yang berpotensi sebagai anti bakterial. Penelitian ini bertujuan menguji potensi karamunting sebagai antibacterial pada benur udang yang diuji tantang dengan bakteri V. harveyi. Penelitian ini terdiri 4 perlakuan 3 ulangan, yaitu; kontrol (0 ppm) dan perendaman ekstrak daun karamunting dengan konsentrasi berbeda (25, 50, dan 75 ppm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perendaman ekstrak dengan konsentrasi 75 ppm memberikan pertumbuhan bobot mutlak sebesar 0.083 g dan pertumbuhan berat spesifik 13.05%. Hasil menunjukkan bahwa pada hari ke 0-15, tingkah laku benur masih normal, gejala serangan terlihat pada hari ke 16–21 dan benur yang terinfeksi lebih awal adalah perlakuan kontrol (24 jam). Tingkat kelangsungan hidup benur untuk semua perlakuan, berkisar antara 90% - 98,3%. Kesimpulan perendaman ekstrak daun karamunting dengan konsentrasi berbeda memberikan pengaruh pada pertumbuhan bobot mutlak dan spesifik benur udang windu serta lama waktu penginfeksian yang lebih lambat dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Selain itu ditemukan potensi ekstrak daun karamunting sebagai growth promotor.
Kata Kunci: Bakteri, Pertumbuhan, Penaeus monodon, Infeksi, Herbal

In recent years shrimp farming activities in the city of Tarakan have experienced a decline in production and even crop failures, presumably the cause of this failure is a disease attack. One disease that attacks shrimp is vibriosis. Karamunting (Melastoma malabathricum L), is an herbal plant that has bioactive compounds that have the potential as anti-bacterial properties. This study aims to test the potential of karamunting as an antibacterial in shrimp fries that were tested challenged with V. harveyi bacteria. This study consisted of 4 treatments 3 replications, namely; control (0 ppm) and immersion extract with different concentrations (25, 50, and 75 ppm). The results showed that immersion extract with a concentration of 75 ppm gave an absolute weight growth of 0.083 gr and specific weight growth of 13.05 gr. The observations showed that on days 0-15, the behavior of the fries was still normal, the symptoms of the attack were seen on days 16-21 and the infected fats were early in the control treatment (24 hours). The survival rate of fry for all treatments ranged from 90% - 98.3%. Conclusion immersion karamunting leaf extract with different concentrations affects the growth of absolute weight and specificity of tiger shrimp. Karamunting extract has potential as a growth promoter. Keywords: Bakteria, Growth promoter, Penaeus monodon, Infection, Herbs

Detail Informasi