
Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas XI SMK Negeri 2 Tarakan (Kajian Pragmatik)
Pengarang : Tutut Dwi Wulandari - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran digunakan beberapa tindak tutur khususnya tindak tutur direktif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan penggunaan tindak tutur pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI SMK Negeri 2 Tarakan, khususnya tindak tutur direktif. Sumber data penelitian ini adalah semua percakapan yang terdapat pada interaksi belajar mengajar di kelas XI SMK Negeri 2 Tarakan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik observasi, teknik simak, rekam, dan teknik catat merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini. Teknik padan pragmatis merupakan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis reaksi tindakan dari mitra tutur. Langkah-langkah analisis data penelitian, yaitu pengumpulan data, klasifikasi data dan analisis data. Hasil analisis penelitian yang diperoleh sebanyak 102 data dari 6 jenis tindak tutur direktif. Sebanyak 58 data tindak tutur jenis pertanyaan, 20 data tindak tutur jenis perintah, 6 data tindak tutur jenis permintaan, 9 data tindak tutur jenis larangan, 7 data tindak tutur jenis pemberian izin, dan 2 data tindak tutur jenis nasihat. Tindak tutur direktif jenis pertanyaan lebih dominan diperoleh dalam proses pembelajaran karena sebagai bentuk rangsangan terhadap pengetahuan siswa dan interaksi antara siswa dengan siswa. Fungsi tindak tutur direktif lainnya yang ditemukan pada penelitian ini yakni memberikan perintah, berdoa, bertanya, memberikan izin, menasehati, melarang, dan meminta.
Language is one of important learning aspects at school. Many speech acts, especially directive speech acts were used during the learning processes. This research aimed to describe the use speech acts, especially directive speech acts in Indonesian language learning Grade XI of SMK Negeri 2 Tarakan. The research data sources covered all conversations contained in teaching and learning interactions at Grade XI of SMK Negeri 2 Tarakan. This research used a descriptive-qualitative method. The research data were collected through observation, listening, recording, an note-taking techniques. The collected data related to the hearers’ reactions were then analysed using pragmatic equivalence. The research data analysis was conducted following the stages of data collection, data classification, and data analysis. The research analysis result show that there were 102 data from 6 directive speech act types consisting of 58 data from question speech act, 20 data from command speech data, 6 data from request speech act, 9 data from probihibition speech act, 7 data from permission speech act, and 2 data from advice speech acts. The directive speech act of question type was more dominantly obtained from the learning processes as the stimulation forms for the students’ knowledge and student-student interactions. The other directive speech act functions found in this research included giving orders, praying, questioning, giving permission, advising, forbidding, and asking.