Analisis Penyakit White Spot Syndrom Virus (WSSV) Pada Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Penyakit White Spot Syndrom Virus (WSSV) Pada Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan

Analisis Penyakit White Spot Syndrom Virus (WSSV) Pada Udang Windu (Penaeus monodon) Dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan

Pengarang : Rosmawati Rasyid - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Produksi udang windu (Peneaus monodon) dalam beberapa tahun ini semakin menurun, maka dari itu penelitian mengenai penyakit yang menyerang udang di tambak tradisional Kota Tarakan perlu dilakukan. Salah satu penyakit yang menyerang udang windu adalah White Spot Syndrom Virus (WSSV) . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat serangan penyakit WSSV terhadap udang windu di Kota Tarakan berdasarkan pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) menggunakan prosedur OIE (Office International Epizooties). Pengambilan sampel udang windu diambil dari tiga lokasi yang berbeda yakni di Tarakan Timur, Tarakan Barat dan Tarakan Utara, adapun jumlah sampel adalah sebanyak 12 sampel. Pengambilan organ untuk ekstraksi DNA pada udang windu yaitu berupa kaki renang dan kaki jalan. Setiap sampel diekstraksi DNA dengan menggunakan DNeasy Kit Qiagen. Hasil DNA dari semua sampel selanjutnya dianlisis dengan menggunakan primer 146 F1, R1 dan F2, R2. Pada first PCR untuk seluruh sampel dinyatakan negatif terinfeksi penyakit WSSV. Tetapi, pada nested PCR untuk satu sampel yang berasal dari Tarakan Utara teridentifikasi WSSV karena terdapat pita DNA 941 bp (base pair) yang artinya udang tersebut telah terinfeksi secara vertikal dari induknya. Infeksi WSSV pada udang budidaya di tambak tradisional Kota Tarakan belum pada kondisi mengkhawatirkan (wabah), sehingga faktor-faktor lainnya pendukung kesehatan udang harus dipertahankan.
Kata Kunci: WSSV, Udang Windu, PCR, Tambak Tradisional, Kota Tarakan

Production of tiger shrimp (Peneaus monodon) in Tarakan is descend every year. Therefore analysis about tiger shrimp desease traditional farming in Tarakan is importance. One of desease in shrimp tiger is White Spot Syndrom Virus (WSSV). This research aim to detect the presence statue of virus WSSV tiger shrimp in Tarakan City based on PCR method with OIE (Office International Epizooties) prosedures. Tiger shrimp was collected from three different locations from East of Tarakan, West of Tarakan and North of Tarakan. The total number of 12 samples was analyzed. Pleopod and periopod, diagnostic PCR was carried out with diagnostic DNeasy kit Qiagen was used. The results from PCR analysis using primers WSSV and primer 146 F1, R1 and F2, R2 showed in first PCR gave negative results WSSV for all samples. But in nested PCR have one positive sample of WSSV infected from north Tarakan because existed band DNA 941 bp (base pair) it means the shrimps that vertical infected WSSV transmitted from parents. Infected WSSV tiger shrimp traditional farming in Tarakan was not epidemic, all support factor shrimp health should be maintain. Key Words: WSSV, Tiger Shrimp, PCR, Traditional Farming, Tarakan City

Detail Informasi