Pemanfaatan Pesisir Sebagai Kawasan Konservasi Mangrove Di Pulau Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pemanfaatan Pesisir Sebagai Kawasan Konservasi Mangrove Di Pulau Kota Tarakan

Pemanfaatan Pesisir Sebagai Kawasan Konservasi Mangrove Di Pulau Kota Tarakan

Pengarang : Meri Londong - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Sempadan pantai dan ekosistem mangrove merupakan zona penyangga dengan peranannya yang sangat besar bagi wilayah pesisir dan makhluk hidup disekitarnya. Namun, semakin bertambahnya jumlah penduduk pada suatu pulau, turut mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Tingginya kebutuhan lahan bagi masyarakat untuk pembangunan pemukiman, fasilitas umum dan aktivitas lainnya dapat mengakibatkan pengalihfungsian lahan mangrove maupun area sempadan pantai. Tujuan penelitian ini untuk mengajukan rencana alokasi ruang kawasan mangrove berdasarkan habitatnya di area sempadan pantai Kota Tarakan. Pengolahan data menggunakan analisis Geoprocessing buffer radius 100 dan 200 meter dan Intersect pada software Quantum GIS. Pengambilan parameter lingkungan berupa sedimen dan salinitas perairan yang dilakukan secara insitu serta pola pasang surut yang diakses melalui Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan bentuk pembahasannya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa titik lokasi penelitian yang diambil pada beberapa wilayah pesisir Kota Tarakan dikategorikan sesuai sebagai rencana alokasi ruang ekosistem mangrove yaitu pada kawasan Lingkas ujung (stasiun 1), Sebengkok (Stasiun 2), Karang anyar pantai (Stasiun 3), Juata laut (Stasiun 4), Tanjung batu (Stasiun 5) dan Pantai Amal (stasiun 6).
Kata kunci: Ekosistem mangrove, alokasi ruang, buffer zone

Coastal borders and mangrove ecosystems are buffer zones with a very large role for coastal areas and living creatures around them. However, the increasing number of residents on an island, also threatens the existence of the mangrove ecosystem. The high demand for land for the community for residential development, public facilities and other activities can result in the conversion of mangrove land and coastal border areas. The purpose of this study is to propose a spatial allocation plan for mangrove areas based on their habitat in the coastal border area of Tarakan City. Data processing uses geoprocessing buffer radius analysis of 100 and 200 meters and intersect on Quantum GIS software. Taking environmental parameters in the form of sediment and water salinity carried out in situ and tidal patterns accessed through the Geospatial Information Agency in the form of discussion using qualitative descriptive methods. The result showed that the research location points taken in several coastal areas of Tarakan City were categorized according to the mangrove ecosystem space allocation plan, namely in the Lingkas Ujung area (station 1), Sebengkok (Station 2), Karang Anyar Pantai (station 3), juata laut (station 4), Tanjung Batu (station 5) and Pantai Amal (station 6). Key Words: Mangrove ecosystem, Space allocation, Buffer zone

Detail Informasi