
Afiksasi Dalam Nyanyian Suku Tidung Pada Buku Paguntaka Karya Eva Apriani Dan Siti Sulistyani Pamuji (Kajian Morfologi)
Pengarang : Herryyansyah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitin ini berujuan untuk mendeskripsikan bagaimana afiksasi dalam nyanyian suku tidung pada buku paguntaka karya Eva Apriani dan Sulistyani Pamuji kajian morfologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskritif berupa tulisan. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari lirik nyanyian suku tidung dan data penelitiannya adalah tutrr kata yang mengandung afiksasi yang terdapat dalam nyanyian suku tidung pada buku paguntaka karya Eva Apriani dan Sulistyani Pamuji. Data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan tahap-tahapnya, kemudian data yang telah selesai di klasifikasikan lalu dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan pebedaannya.
Dari 9 lirik nyanyian yang telah dianalisis dengan kajian Morfologi dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan data yang didapatkan yaitu afiks terdapat 23 data lirik lagu itu. Dari 23 kata yang berafiks yang ditemukan, Prefiks memiliki persentase penggunaan paling tinggi yaitu sebanyak 22 data yang terdiri dari atas prefiks meN-, Ber-, dan se-,. Sedangkan sufiks yang ditemukan sebanyak 1 data terdiri dari sufiks an-, yang terdapat dan dalam lirik nyanyian rakyat suku Tidung. Sedangkan infiks dan simulfiks tidak ditemukan dalam lirik nyanyian Suku Tidung pada Buku paguntaka. Makna Afiksasi dalam nyanyian Suku Tiduung pada Buku Paguntaka Memiliki 3 Makna prefiks Yaitu be-,(ber-) yang menyatakan makna suatu perbuatan aktif. Gi-,(meN-) sebagai pembentukan kata kerja intransitif yang menyatakan suatu Tindakan aktif.in-, (se-) pada dasarnya melekat pada kata benda. Dapat pembentukan kata penguhubung mempunyai makna yang menyatakan makna satu. Makna sufiks a-(an-) menyatakan makna perbuatan.
This study aims to describe how the affixation of Tidung tribal songs in the paguntaka book by Eva Apriani and Sulistyani Pamuji studies morphology. This study uses a qualitative method that produces descriptive data in the form of writing. The source of the data in this study was obtained from the lyrics of the Tidung tribal songs and the research data was speech containing affixations contained in the Tidung tribal songs in the paguntaka book by Eva Apriani and Sulistyani Pamuji. The data collected is then classified based on the stages, then the data that has been classified is then analyzed and interpreted based on the differences. From the 9 song lyrics that have been analyzed by Morphological studies, it can be concluded that the overall data obtained, namely affixes, contains 23 data on the lyrics of the song. Of the 23 affixed words found, prefixes have the highest percentage of use, which is 22 data consisting of the prefixes meN-, Ber-, and se-,. While the suffixes found are 1 data consisting of the suffix an-, which is found in the lyrics of Tidung folk songs. Meanwhile, infixes and simulfixes are not found in the lyrics of the Tidung Tribe songs in the paguntaka book. The meaning of affixation in the song of the Tiduung Tribe in the Paguntaka Book has 3 prefix meanings, namely be-, (ber-) which states the meaning of an active action. Gi-,(meN-) as the formation of an intransitive verb which expresses an active action.in-, (se-) is basically attached to a noun. Can the formation of connecting words have a meaning that states the meaning of one. The meaning of the suffix a-(an-) states the meaning of the action.