
Studi Kelayakan dan Strategi Pengembangan Usaha Kelompok Tani Jamur Tiram Aqsha Di Kota Tarakan
Pengarang : Muchammad Bayu Eko Fathurracman - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan dan strategi pengembangan yang digunakan dalam pengembangan usaha kelompok tani jamur tiram Aqsha di Kota Tarakan. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dan penelitian ini menggunakan data primer. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kelayakan finansial dilihat dari R/C Ratio menghasilkan nilai 2,06 satuan rupiah. (Benefit Cost Ratio) B/C Ratio yaitu sebesar 1,06. PCC (Payback Period of Capital) sebesar 0,88. BEP (Break event point) atas dasar unit yaitu 50 unit dan BEP atas dasar rupiah/penjualan sebesar Rp. 2,982,000. Berdasarkan kriteria kelayakan yang sudah ditentukan maka usaha kelompok tani jamur tiram Aqsha dapat dikatakan layak untuk di operasionalkan. Sedangkan tahap analisis pengembangan yang dilakukan yaitu dengan melihat kondisi internal dan eksternal perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT, dengan melalui tahapan IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary), EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary), diagram SWOT dan matriks SWOT. Hasil analisis menunjukan bahwa strategi yang digunakan yaitu strategi SO (Strenght-Oppoetunnity).
This study aims to analyze the feasibility and development strategies used in the development of the Aqsha oyster mushroom farmer group business in Tarakan City. This type of research is descriptive research using quantitative and qualitative approaches and this study uses primary data. Based on the results of this study it is known that the financial feasibility seen from the R / C Ratio produces a value of 2.06 rupiah units. (Benefit Cost Ratio) B / C Ratio which is equal to 1.06. Payback Period of Capital (PCC) of 0.88. BEP (Break event point) on the basis of units namely 50 units and BEP on the basis of rupiah / sales of Rp. 2,982,000. Based on the predetermined eligibility criteria, the Aqsa mushroom farmer group business can be said to be feasible to operate. While the development analysis phase is carried out by looking at the company's internal and external conditions using SWOT analysis, through IFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary), EFAS (External Strategic Factor Analysis Summary), SWOT diagrams and SWOT matrices. The results of the analysis show that the strategy used is SO (Strategic-Oppoetunnity) strategy. Keywords: Financial Business Feasibility, Development Strategy