Daerah irigasi merupakan salah satu sumber daya alam yang harus dikelola dengan baik dengan adanya daerah irigasi maka daerah tersebut bisa bercocok tanam seperti padi. Kabupaten Nunukan khususnya Desa Binalawan merupakan daerah irigasi dengan memiliki luas sebesar 362.400 m 2 sangat berpotensi untuk bercocok tanam.Namun kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengoperasian pintu irigasi mengakibatkan kurangnya efisiensi penggunaan lahan pada daerah tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem tata kelola buka tutup pada pintu irigasi dan volume debit yang dibutuhkan untuk sawah Desa Binalawan. Penelitian dilakukan dengan mengukur saluran dan melihat langsung kondisi daerah irigasi dilapangan. Pada proses pengolahan data klimatologi dan hidrometri diketahui potensi air menggunakan metode Dr.FJ.mock untuk mengetahui debit efektif dengan keandalan 80 % yaitu berada pada bulan Juli sebesar 0.91 m3/det. Pada perhitungan kebutuhan air sawah (Ir) diperlukan data curah hujan efektif selama 10 tahun dan data pola tata tanam dengan tanaman acuan yaitu padi. Diketahui bahwa kebutuhan air sawah (Ir) yaitu sebesar 52.656 lt/det. Pada pengaturan pintu air irigasi bukaan pintu terbesar terjadi pada pintu Sekunder inflow 02 yaitu dengan tinggi 0.12 m dan lebar 0.5 m dan bukaan pintu terkecil terjadi pada pintu tersier inflow 04 A4 yaitu dengan tinggi 0.01 m dan lebar 0.5 m. Dari hasil studi menunjukkan bahwa setelah mengetahui bukaan pintu air irigasi sesuai untuk memenuhi kebutuhan air disawah diharapkan meratanya pembagian air irigasi dan meningkatnya produktifitas pertanian daerah irigasi Desa Binalawan.

The irrigation area is one of the natural resources that should be managed well. With the existence of irrigation areas, the area can grow crops such as rice. Nunukan Regency especially Binalawan Village is an irrigation area with an area of 362,400 m2 which has the potential to grow crops. However, the lack of public understanding of the operation of irrigation doors has resulted in a lack of efficiency in land use in the area. The purpose of this study was to determine the management system of open and close on the door of irrigation and the volume of debits needed for the Binalawan Village rice fields. The study was conducted by measuring the channel and seeing first hand the condition of the irrigation area in the field. In the process of climatology and hydrometry data, it is known that the water potential used the Dr.FJ.Mock method to determine the effective discharge with 80% reliability which is in July of 0.91 m3 / sec. In calculating paddy water requirements (Ir), effective 10-year rainfall data is needed and data on cropping patterns with reference plants are rice. It is known that the water needs of rice fields (Ir) are 55,043 liters / sec. In setting the biggest door openings the door openings occur at the Secondary Inflow 02 doors, which are 0.12 m high and 0.5 m wide and the smallest door openings occur at the tertiary inflow 04 A4 door with a height of 0.01 m and a width of 0.5 m. From the results of the study showing that after knowing the openings of irrigation water gates are suitable to meet the water needs in the field, it is expected that the distribution of irrigation water and the increased productivity of the irrigation village of the Binalawan village will be evenly distributed.