
Studi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Metode Skoring dan Pembobotan Pada Daerah Kota Tarakan (Studi Kasus : Kelurahan Selumit dan Kelurahan Karang Balik)
Pengarang : Ardy Fajar Saputro - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Banjir merupakan salah satu dari bencana alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Kota Tarakan salah satu daerah di wilayah provinsi Kalimantan Utara yang beberapa daerahnya masuk dalam kategori rawan bencana, terutama bencana banjir. Daerah rawan banjir tersebut antara lain di Kelurahan Karang Balik dan Selumit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan daerah yang terdampak rawan banjir dan mengetahui pemetaan daerah rawan banjir dengan pemanfaatan data penginderaan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan antara parameter-parameter faktor kerawanan banjir. Setiap parameter akan dilakukan proses penilaian dengan pemberian bobot dan skor sesuai dengan pengklasifikasian masing-masing, yang kemudian dilakukan overlay menggunakan software SIG. Hasil yang diperoleh berupa peta rawan banjir dimana daerah rawan banjir tejadi di hampir seluruh bagian barat Kelurahan Selumit dan Karang balik dengan rincian 0.229 km 2 (30%) kategori sangat rawan, 0.132 km 2 (17%) kategori rawan, 0.146 km 2 (19%) kategori cukup rawan, dan 0.253 km 2 (33%) kategori tidak rawan. Pemetaan dengan pemanfaatan data penginderaan jarak jauh maka didapatkan faktor utama yang menjadi penyebab kerawanan banjir. Karena selain memiliki bobot yang besar, sebaran kemiringan mencapai 0–3% kategori datar dan 3-8% kategori berombak yang sebagian besar adalah dataran rendah.
The flood is one of the natural disasters that usually occur in an area which was drained by many rivers. Tarakan City is one of the areas in the province of North Kalimantan where several of its regions fall into the category of disasterprone, especially floods. These flood-prone areas include the Karang Balik and Selumit. The aims of this study were to find out the extent of the areas affected by flood areas and to know the mapping of flood areas by utilizing remote sensing data. This study used the scoring method and weighting between flood hazard factor parameters. Each parameter assessed by giving weights and scores according to the respective classifications, which were then overlaid using GIS software. The results was obtained in the form of flood maps where flood areas occur in almost all the western part of Karang Balik and Selumit with details of 0.229 km2 (30%) very vulnerable categories, 0.132 km2 (17%) vulnerable categories, 0.146 km2 (19%) categories quite vulnerable, and 0.253 km2 (33%) category was not prone. Mapping with the used of remote sensing data can be obtained the main factors that cause flood vulnerability. Because in addition to having a large weight, the slope spread reaches 0–3% flat category and 3-8% wavy category which was mostly lowland.