Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla Sp) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan Kalimantan Utara | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla Sp) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan Kalimantan Utara

Pengaruh Pemberian Pakan Alami Yang Berbeda Terhadap Percepatan Moulting Kepiting Bakau (Scylla Sp) Di Tambak Tradisional Kota Tarakan Kalimantan Utara

Pengarang : Miftakhul Fayzun - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pemberian pakan alami yang berbeda dapat merangsang tubuh kepiting bakau untuk melakukan pergantian kulit atau biasa disebut dengan moulting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda terhadap percepatan moulting kepiting bakau (Scylla sp). Metode penelitian dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 4 perlakuan 5 kali ulangan. Perlakuan 1 (Kontrol), Perlakuan 2 (pemberian pakan Rucah), Perlakuan 3 (pemberian pakan cumi-cumi), Perlakuan 4 (pemberian pakan kepiting karacca). Berdasarkan hasil penelitian, kepiting bakau perlakuan kontrol (mutilasi) dapat moulting secara seluruhnya pada hari ke 19-23, sedangkan pada perlakuan lainnya belum mengalami moulting hingga akhir penelitian. Berdasarkan uji sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa pertumbuhan berat bobot badan mutlak kepiting bakau selama pemeliharaan 30 hari dengan perlakuan yang berbeda, didapatkan hasil pada perlakuan kontrol PM (Mutilasi dengan pakan ikan Rucah) berbeda nyata dengan perlakuan lainnya PR(Pakan Rucah), PC (Pakan Cumi-cumi), PK (Pakan Karaca), ( p < 0.05 ). Sedangkan antara perlakuan PR(Pakan Rucah), PC (Pakan Cumi-cumi) dan PK (Pakan Karaca) tidak berbeda nyata. Dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan rucah dengan mutilasi memberikan hasil terbaik pada proses percepatan moulting kepiting bakau dibandingkan dengan perlakuan pemberian pakan tanpa proses mutilasi.
Kata kunci: Pakan Alami, Moulting, Kepiting Bakau, Tambak Tradisional

Giving different natural food can trigger the body of the mud crab to change its skin or commonly called moulting. This study aims to determine the effect of different natural feeds on the acceleration of moulting of mud crab (Scylla Sp). The research method used a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. Treatment 1 (Control), treatment 2 (Feeding trash), Treatment 3 (feeding squid), Treatment 4 (feeding karacca crabs). Based on the research, the control treatment (mutilated) mangrove crabs could experience moulting as a whole on days 19-23, while inother treatments they had not experienced moulting until the end of the study. Test Based on variance (ANOVA) showed that the absolute weight growth of mangrove crabs during maintenance for 30 days with different treatments, obtained resultin the PM control treatment (Mutilation with Rucah fish feed) significantly different from other treatments PR (Rucah Feed), PC (Squid Feed), PK (karaca Feed), (p < 0.05). Meanwhile, the PR (Rucah Feed), PC (Squid Feed) and PK (karaca Feed) treatments were not significantly different. It can be concluded that the feeding of trash with mutilation gave the best results in the accelerated moulting process of mud crabs compared to feeding without the process of mutilation. Keywords: Natural Feed, Moulting, Mangrove Crab, Traditional Pond

Detail Informasi