
Penggunaan Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia) Pada Udang Windu (Penaeus Monodon) Yang Diinfeksi Bakteri Vibrio Harveyi Secara In Vivo
Pengarang : Jumadi - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu jenis udang Indonesia yang produksinya mengalami penurunan, khususnya dari budidaya udang windu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan ekstrak bawang dayak (Eleutherine palmifolia) pada udang windu (Penaeus monodon) yang diinfeksi bakteri Vibrio harveyi secara In-vivo. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yang berlokasi di Minie hatchery Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diaplikasikan adalah (A) uji tantang dengan bakteri, (B) pemberian ekstrak 6 ppm, (C) pemberian ekstrak 12 ppm, (D) pemberian ekstrak 18 ppm dan (E) control. Udang windu yang digunakan berukuran panjang 7 mm dan bobot rata-rata 0,004 gr dengan padat tebar 10 ekor/liter. Perubahan yang diamati adalah berat mutlak, panjang mutlak, dan kelangsungan hidup. Udang windu diberi pakan 4 kali sehari. Data pertambahan berat mutlak yang terbaik terjadi pada perlakuan (C) 12 ppm (4,75 gr) kemudian (D) 18 ppm (4,58 gr) dan (B) 6 ppm (4,57 gr). Hasil Uji Anova mengenai laju pertumbuhan berat mutlak dan pertambahan panjang mutlak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan udang windu (Panaeus monodon). Data tingkat kelangsungan hidup udang windu yang terbaik terdapat pada perlakuan (C) 12 ppm (43,34%), (B) 6 ppm (38%) dan (D) 18 ppm (31,62%).
Kata Kunci: Ektrak Bawang Dayak, Vibrio harveyi, Udang Windu, Kelangsungan Hidup
Tiger shrimp (Penaeus monodon) is one of the Indonesian shrimp species whose production has decrease, especially from tiger shrimp cultivation. This study aims to determine the dosage use of dayak onion (Eleutherine palmifolia) extract in tiger shrimp (Panaeus monodon) in the Vibrio harveyi bacterial infection In-vivo. This research was conducted for one month located at the Mini Heatchry Faculty of Fisheries and Marine Sciensce Borneo Tarakan University. The design used in this study was a completely randomized design with 5 treatments and three replications. The treatment applied is (A) test challege with bacterial (B) provision of 6 ppm extract (C) provision 12 ppm extract (D) provision of 18 ppm extract and (E) control. Tiger shrimp used is 7 mm long and weighs an average of 0.004 gr with a stock of 10 tails / liter. Changes observed are absolute weight, absolute length and survival rate. Tiger shrimp are food 4 times a day. The best absolute weight gain data accurred in treatment (C) 12 ppm (4,58 gr) then (D) 18 ppm (4,75 gr) and 6 ppm (4,57gr). Anova test results regarding absolute growth rate, absolute length increment and survival rate have a significantly different effect on the growth of tiger shrimp. The best survival rate data in treatment (C) 12 ppm (43,34%), (B) 6 ppm (38 %) and (D) 18 ppm (31,62%). Keywords: Dayak onion extract, Vibrio harveyi, Tiger Shrimp, Survival rate