Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas X Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas X Di Kota Tarakan

Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa Kelas X Di Kota Tarakan

Pengarang : Silviana - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2022
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Literasi sains adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains, mengidentifikasi permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui aktivitas manusia. Literasi sains penting untuk dikuasai oleh siswa agar dapat memahami lingkungan hidup, kesehatan,ekonomi dan masalah-masalah lain yang dihadapi oleh masyarakat modern yang sangat bergantung pada teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kemampuan literasi sains siswa kelas X MIA SMA di Kota Tarakan. Kemampuan literasi sains diukur menggunakan tiga indikator dalam aspek kompetensi yaitu mengidentifikasi permasalahan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah dan menggunakan bukti ilmiah. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Hang Tuah Tarakan yang berjumlah 3 kelas dan siswa kelas X SMA Negeri 3 Tarakan yang berjumlah 3 kelas, dengan total siswa berjumlah 190 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa kelas X di SMA Hang Tuah Tarakan termasuk dalam kategori “Kurang” dengan nilai rata-rata sebesar 57,72. Adapun nilai pada aspek mengidentifikasi permasalahan ilmiah memperoleh nilai rata-rata 62,11 termasuk dalam kategori cukup, pada aspek menjelaskan fenomena secara ilmiah memperoleh nilai rata-rata sebesar 48,91 termasuk dalam kategori sangat kurang dan untuk aspek menggunakan bukti ilmiah memperoleh nilai rata-rata sebesar 63,09 dengan kategori cukup. Hasil penelitian pada siswa Kelas X SMA Negeri 3 Tarakan menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa termasuk dalam kategori “Cukup” dengan nilai rata-rata sebesar 67,72. Adapun nilai pada aspek mengidentifikasi permasalahan ilmiah memperoleh nilai rata-rata 67,40 termasuk dalam kategori cukup, pada aspek menjelaskan fenomenan secara ilmiah memperoleh nilai rata-rata 56,88 termasuk dalam kategori kurang dan untuk aspek menggunakan bukti ilmiah memperoleh nilai rata-rata sebesar 63,87 termasuk dalam kategori cukup.

Scientifik literacy was defined as the ability to apply scientific knowledeg, identifity problems, and draw conclusions based on facts in order to comperehend and make judgments about nature and the changes caused by human activity. Scientific literacy was critical for students to comperhend environment, health, economy, and other issues confronting modern society, which is heavily reliant on technology and scientific advancements. The purpose of this study was to analyze the scientific literacy skills of ten grade students in MIA SMA Tarakan. Scientific literacy skills was measured using three indicator of the aspect of compentence, namely identifying scientific problems, explaining phenomena scientifically and using scientific problems. The sample for this study werw students in class ten at SMA Hang Tuah Tarakan, consisting of three classes, and student in class ten at SMA Negeri 3 Tarakan, consisting of three classes, for a total of 190 students. The results showed that tenth grade students at SMA Hang Tuah Tarakan had an average score of 57.72 for scientific literacy. The aspect of identifying scientific problems got on an average score of 62.11, categorize as “sufficient” , the aspect of scientifically explaining the phenomenon got on average score of 48.91, categorized as “very poor” , and the aspect of using scientific evidence got on average score of 63.09, categorized as “ sufficients”. While, the result at tenth grade students in SMA Negeri 3 Tarakan revealed that student’s scientific literacy skills werw categorized as “Enough”, wit in average score of 67.72. The average value for identifying scientific problems was 67.40, categorized as “sufficient”, the average score for aspect of explaining phenomena scientifically was 56.88, categorized as “less”, and the average score for scientific evidence was 63.87, categorized as “sufficient”.

Detail Informasi