
Kinerja Reproduksi Ikan Cupang (Betta Sp.) Yang Diberikan Pakan Alami Yang Telah Diperkaya Ekstrak Daun Karamunting (Melastoma malabatrhicum)
Pengarang : Ririn - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Ikan cupang (Betta sp) mempunyai daya tarik pada warna yang dimunculkan dari tubuhnya. Saat ini harga ikan cupang bisa bernilai jutaan rupiah perekornya, tergantung kualitas warna, jenis dan ukurannya. Sehingga permintaan pasar semakin meningkat, para pembudidaya berlomba melakukan budidaya ikan hias cupang. Untuk menghasilkan benih diperlukan indukan matang gonad yang selalu tersedia. Penelitian ini bertujuan menguji tubifex yang diperkaya dengan ekstrak daun karamunting, terhadap kinerja reproduksi ikan cupang (Betta sp). Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap, yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga pengulangan. Pemberian cacing sutra diperkaya dengan ekstrak daun karamunting selama 4 jam dengan dosis yang berbeda (25 mg/L, 50 mg/L dan 75 mg/L). Parameter yang diamati meliputi; Tingkat kematangan gonad, Gonad Somatik Indeks (GSI), Spesific Growth Rate (SGR), kelangsungan hidup ikan (SR) dan kualitas air (pH, suhu dan amoniak). Perlakuan penambahan ekstrak pada pakan cacing sutra dengan dosis 25, 50 dan 75 mg/L menunjukkan morfologi ovari yang lebih berkembang dibandingkan perlakuan kontrol. Nilai GSI tertinggi terdapat pada perlakuan 25 mg/L dengan nilai 18,17% dan nilai GSI yang terendah pada perlakuan kontrol dengan nilai 7,65%. Fekunditas tertinggi diperoleh pada perlakuan perendaman cacing sutra melalui penambahan ekstrak daun karamunting dengan dosis 25 mg/L, yaitu 2051 butir. Nilai pertumbuhan bobot spesifik terbesar yaitu pada perlakuan 75 mg/L, terjadi penambahan berat yang lebih tinggi sebesar 1,56 dan yang paling rendah pada 25 mg/L sebesar 0,67. Tingkat kelangsungan hidup ikan cupang 100% disetiap perlakuan. Ekstrak daun karamunting dapat dijadikan sumber hormon alternatif untuk kegiatan pematangan gonad pada ikan cupang.
Kata Kunci: Ikan Cupang, Cacing Sutra, Ekstrak Daun Karamunting
Siamese fighting fish (Betta sp) has the color attraction from their bodies. The recent price of Siamese fighting fish can be worth millions of rupiah per fish, depending on the quality of color, type and size. Thus, the market demand increases and many people are competing to cultivate the Siamese fighting fish (Betta sp). To produce seeds, the continuously available mature gonads are greatly needed. This research aimed to test tubifex enriched with karamunting leaf extract toward the reproductive performance of Siamese fighting fish (Betta sp). This study used a completely randomized design experimental design consisting of four treatments with there repetitions. The silk worms were enriched with karamunting leaf extract for 4 hours at different dosages (25 mg/L, 50 mg/L, and 75 mg/L). The observed parameters included Gonad Maturity Level, Gonad Somatic Index (GSI), Spesific Growth Rate (SGR), fish survival (SR), and water quality (pH, temperature, and ammonia). The adding extract treatment to the silkworm feed at the dosages of 25, 50 and 75 mg/L showedthat the ovarian morphology developed more than that in control treatment. The highest GSI value was found in the 25 mg/L treatment with the value 18.17%, while the lowest GSI value was in the control treatment with the value of 7.65%. The hightest fecundity was obtained in the silkworm immersion treatment with the addition of karamunting leaf extract at a dosages 25 mg/L, that was 2051 grains. The greatest specific weight growth value was at the 75 mg/L treatment, while the higher weight gain was 1.56 and the lowest was at 25 mg/L by 0.67. the survival rate of Siamese fighting fish was 100% in each treatment. Karamunting leaf extract can be used as an alternative hormone source for gonad maturation activities of Siamese fighting fish. Keywords: Siamese fighting Fish, Silk Worm, Karamunting Leaf Extract