
Pemberian Ekstrak Daun Karamunting Dengan Frekuensi Penyuntikan Yang Berbeda Terhadap Pematangan Ovari Kepiting Bakau (Scylla serrata)
Pengarang : Mohd. Amin - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Ekstrak daun karamunting telah terbukti mampu mempercepat proses pematangan ovari induk kepiting bakau. Namun penggunaan ekstrak daun karamunting dengan frekuensi pemberian lebih dari satu kali belum pernah diujicoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian ekstrak daun karamunting yang berbeda terhadap proses pematangan ovari kepiting bakau (Scylla serrata). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan, yaitu A (kontrol), B (pemberian ekstrak daun karamunting dengan satu kali injeksi), C (pemberian ekstrak daun karamunting dengan dua kali injeksi) dan D (pemberian ekstrak daun karamunting dengan tiga kali injeksi). Dosis penyuntikan yang diberikan adalah 0.25 mg/g. Parameter pengamatan terdiri dari morfologi ovari, nilai GSI, nilai HIS, survival rate dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan D memberikan hasil terbaik dengan nilai GSI sebesar 11,494%, HSI 3,450%, dan telah mencapai TKG IV. Pemberian ekstrak daun karamunting dengan frekuensi penyuntikan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap proses pematangan ovari induk kepiting bakau dibandingkan dengan perlakukan kontrol.
Kata kunci: Ekstrak daun karamunting, Kepiting bakau, Ovari
Karamunting leaf extract has proven accelerating the process of ovary maturation of mangrove crab broodstocks. However, the use of karamunting leaf extract with the administration frequency of more than once has never been tested before. This research aimed to figure out the effect of different karamunting leaf extract frequency administration on ovarian maturation process of mangrove crab (Scylla serrates). This study used a completely randomized design with four treatments and three repetitions. The treatments included treatment A (control), treatment B (administering karamunting leaf extract with one injection), treatment C (administering karamunting leaf extract with two injections), and treatment D (administering karamunting leaf extract with three injections). The injection dosage given was 0.25 mg/g. The observation parameters consisted of ovarian morphology, GSI value, HIS value, survival rate and water quality. The research results showed that Treatment D gave the best results with the values of GSI and HSI respectively at I I .494% and 3.450% reaching TKG IV. The administration of karamunting leaf extract with different injection frequencies significantly affected the ovarian maturation process of mangrove crab broodstocks when compared to those in the control treatment. Keywords: Karamunting leaf extract, Mangrove crab, Ovary