Strategi Pengembangan Agribisnis Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Salak Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Strategi Pengembangan Agribisnis Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Salak Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan

Strategi Pengembangan Agribisnis Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Kampung Salak Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan

Pengarang : Yusra Sarlinda - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

KWT Kampung Salak menghadapi berbagai permasalahan agribisnis diantaranya pada subsistem hulu, subsistem hilir dan subsistem on-farm. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan agribisnis bunga telang di Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan.; (2) Mengetahui alternatif strategi yang tepat dilakukan dalam pengembangan agribisnis bunga telang di Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan.; (3) Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis bunga telang di Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan. Penentuan sampel yang digunakan purposive sampling dengan menggunakan key informan yaitu pihak internal KWT diantaranya ketua, sekertaris, dan bendahara. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis menggunakan deskriptif kualitatif, matriks IFAS dan EFAS, Diagram SWOT, Matriks SWOT dan QSPM. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak internal KWT Kampung Salak yang menjadi faktor internal kekuatan yaitu: memiliki lahan yang luas, fasilitas produksi dan operasional menunjang, harga produk bunga telang lebih murah, dan variasi yang ditawarkan, sedangkan yang menjadi kelemahan: manajeman KWT masih sederhana, pemanfaatan lahan belum optimal, penanganan hama dan penyakit kurang dan kurangnya kegiatan promosi. Faktor eksternal yang menjadi peluang yaitu: perkembangan industri obat herbal, perkembangan teknologi dan kebijakan pengembangan UMKM, ancaman: fluktuatif cuaca yang tidak dapat di prediksi dan pesaing usaha. Hasil analisis SWOT menunjukkan posisi KWT berada di kuadran III yang artinya keadaan usahatani bunga telang mendukung strategi trun-around.Strategi yang dapat digunakan KWT Kampung Salak yaitu strategi S-O dengan menggunakan lahan yang luas, fasilitas produksi dan operasional yang menunjang, harga produk, varian yang ditawarkan serta menggunakan perkembangan teknologi baik digunakan dalam proses produksi dan pemasaran dengan memanfaatkan sinergi kebijakan pemerintah yang mendukung perkembangan UMKM dengan konsep usaha agribisnis untuk meningkatkan kualitas produksi dengan nilai QSPM sebagai prioritas utama sebesar 6.610.
Kata Kunci: Agribisnis, Bunga Telang, Strategi Pengembangan, SWOT, QSPM

Kampung Salak Agricultural Female Farmer Group has recently faced various agribusiness problems, such as upstream, such as upstream, down-stream, and on-farm sub-system. The purposes of this research are (1) to figure out both internal and external factors which become strength, weakness, opportunity, and threat in developing the agribusiness of Asian pigeonwings in Mamburungan sub-district, Tarakan; (2) to find alternative strategies properly used to develop the agribusiness of Asian pigeonwings di in Mamburungan sub-district, Tarakan; (3) reveal the prioritized strategies possibly implemented to develop the agribusiness of Asian pigeonwings in Mamburungan sub-district, Tarakan. The samples were collected through a purposive sampling technique using key informats consisting of Agricultural Female Farmer Group internal parties, such as head, secretary, and treasurer. The data were collected using interview, observation, documentation, and literature studies. The data were then descriptively analyzed using IFAS and EFAS matrix, SWOT Diagram, as well as SWOT and QSPM Matrix. Based on the result of interview with the Kampung Salak Agricultural Female Farmer Group internal parties, the strengths included having a large area, supporting production and operational facilities, cheaper Asian pigeonwings product prices, and offered product variants. Meanwhile, the weaknesses included Kampung Salak Agricultural Female Farmer Group management was still in simple forms, less optimum land utilization, poor pest and disease management, and inadequate promotion activities. The external factor which became opportunities included the development of herbal medicine industries, the development of technology and policies related to MSME development, threats: unpredictable and fluctuating weathers and business competitors. The SWOT analysis result show that the position of Kampung Salak Agricultural Female Farmer Group was in quadrant III, meaning that the condition of agribusiness of Asian pigeonwings supported the turn-around strategy. The strategy which can be used in Kampung Salak Agricultural Female Farmer Group wa S-O strategy by using a large area, supporting production and operational facilities, product price, offered product variants, and technological development used both in production process and marketing by utilizing the synergy of government policies supporting the development of MSME with the concept of agribusiness to improve the product quality with the value of QSPM as the main priority at 6.610. Keywords: Agribusiness, Asian Pigeonwings, Development Strategy, SWOT, QSPM

Detail Informasi