
Makna Dan Simbol Dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu Di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara (Kajian Semiotik)
Pengarang : Muhammad Alfath - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan tentang Makna dan Simbol dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara dengan menggunakan kajian semiotik. Metode penelitian dalam jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif yang berupa huruf-huruf dan tidak berupa angka-angka serta tidak mengadakan perhitungan. Data dalam penelitian berupa data yang berisi tentang makna dan simbol tradisi tolak bala suku tidung yang diperoleh melalui rekaman dan catatan tulis. Sumber data dalam penelitian ini ialah masyarakat Suku Tidung Pulau Bunyu. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, rekam, dan catat. Teknik penyajian data dalam penelitian ini berbentuk tabel yang terdapat makna dan simbol. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan melakukan analisis terhadap makna yang terdapat dalam sebuah simbol, karena simbol dan makna ialah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hasil dari penelitian ini ialah berupa Makna dan Simbol yang terdapat dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Persyaratan yang termasuk Makna dan Simbol dalam pelaksanaan Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu. Hal yang ditemukan dalam penyajian data pada tabel pembahasan terdapat 21 yang termasuk kedalam doa,7 yang termasuk kedalam benda, dan 6 yang termasuk kedalam kue. Benda dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu merupakan benda yang memiliki arti larut, tidak basah, menampung masalah, membersihkan, menghilangkan masalah, gagas/lepas, dan licin dalam setiap simbolnya erat kaitannya dengan kehidupan. Kue dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu merupakan kue yang memiliki arti sosok lelaki,sosok perempuan, payung, bersih, putih suci, tiang, dan darah dalam setiap simbolnya erat kaitannya dengan kehidupan. Doa dalam Tradisi Tolak Bala Suku Tidung Pulau Bunyu merupakan doa yang memiliki arti permintaan/permohonan, mengampuni dosa, persaksian, mengagungkan Allah SWT, maha pengasih, tuhan seluruh alam, maha penyayang, hari pembalasan, memohon pertolongan, jalan yang lurus, jalan yang dimurkai, kesalamatan dalam agama, kesehatan dalam tubuh, bertambah dalam ilmu, keberkahan rizki, taubat sebelum mati, mendapat rahmat, pengampunan sesudah mati, sakaratul maut, lepaskan dari api neraka, mendapat maaf ketika hisab yang erat kaitannya dengan kehidupan yang ditujuankan untuk menjauhkan segala hal-hal buruk.
The purpose of this study is to describe the Meanings and Symbols in the Rejecting Tradition of the Bidu Island Tidung Tribe in the Bulungan Regency of North Kalimantan using a semiotic study. The research method in this type of research uses qualitative descriptive in the form of letters and not numbers and does not make calculations. The data in this study were in the form of data containing the meaning and symbols of the tradition of the Tidung tribe which were obtained through records and written notes. The data source in this study is the people of the Tidung Bunyu Island. Data collection techniques in this study used observation, interview, record, and note technique. Data presentation techniques in this study were in the form of tables containing meanings and symbols. Data analysis techniques in this study by analyzing the meaning contained in a symbol, because symbols and meanings are unity that can not be separated. The results of this study are in the form of Meanings and Symbols contained in the Bidu Island Tidung Tribal Rejection Tradition in Bulungan Regency, North Kalimantan. The requirements include the Meanings and Symbols in the implementation of the Bidu Island Tidung Tribe Reject Tradition. What is found in the presentation of data in the discussion table there are 21 included in prayer, 7 included in objects, and 6 included in cakes. Objects in the Rejecting Tradition of Bunyu Island Tidung tribe are objects that have a meaning of dissolving, not wet, accommodating problems, cleaning, eliminating problems, stuttering / slippery, and slippery in each symbol closely related to life. Cakes in the Rejecting Tradition of the Bunyu Island Tidung tribe is a cake that has the meaning of a male figure, female figure, umbrella, clean, pure white, pillar, and blood in each symbol closely related to life. Prayers in the tradition of rejecting the Tidung tribe of Bunyu Island are prayers that have a request / request, forgive sins, testimony, glorify Allah SWT, all-loving, all-natural god, all-merciful, merciful day, day of vengeance, asking for help, the right path, the path of wrath ,t he sadness in religion, health in the body, increased in science, blessings fortune, repentance before death, get mercy, forgiveness after death, death sakaratul, release from hellfire, get sorry when reckoning is closely related to life aimed at alienating all things -bad thing.