Kajian Formulasi Cair Bakteri Pelarut Fosfat (P) Dan Bakteri Penambat Nitrogen (N) Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Kajian Formulasi Cair Bakteri Pelarut Fosfat (P) Dan Bakteri Penambat Nitrogen (N) Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt)

Kajian Formulasi Cair Bakteri Pelarut Fosfat (P) Dan Bakteri Penambat Nitrogen (N) Pada Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt)

Pengarang : Yunita - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Jagung manis (Zea mays saccharata sturt) adalah salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan di Kota Tarakan. Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus dengan dosis yang tinggi, menyebabkan kualitas tanah menurun sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung manis. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tersebut dengan menggunakan pupuk hayati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh formulasi kombinasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Bakteri Penambat Nitrogen pada pertumbuhan jagung manis dan kemampuannya dalam menurunkan dosis pupuk anorganik. Bakteri Pelarut Fosfat dan Bakteri Penambat Nitrogen mampu meningkatkan ketersediaan P dan N bagi tanaman. Penelitian ini dilakukan dengan menguji kompatibilitas isolat-isolat bakteri terlebih dahulu, terdapat 4 kombinasi isolat bakteri yang bersifat kompatible yang digunakan sebagai perlakuan dalam penelitian ini. Pengujian formulasi isolat dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan yaitu: F0 (100% NPK), F1 (B1(17) + B3(12)) + 50 % NPK, F2 (B5(6) + B3(12)) + 50 % NPK, F3 (B5(6) + B3(16)) + 50 % NPK, F4 (B5(6) + B3(19)) + 50 % NPK, F5 (B1(17) + B3(12)) + 75% NPK, F6 (B5(6) + B3(12)) + 75% NPK, F7 (B5(6) + B3(16)) + 75% NPK, dan F8 (B5(6) + B3(19)) + 75% NPK. Analisis data dimulai dengan Uji Normalitas, dilanjutkan dengan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan diantara semua perlakuan dengan kontrol, tetapi secara umum perlakuan yang menggunakan isolat bakteri dengan penambahan 50% NPK memberikan nilai rata-rata yang lebih baik dari pada perlakuan dengan penambahan 75% NPK. Perlakuan yang memberikan nilai rata-rata terbaik pada semua parameter yang diamati adalah perlakuan F1 (B1(17) + B3(12))+50% NPK, yang mengindikasikan bahwa penggunaan formulasi pupuk hayati mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik sampai dengan 50%.
Kata kunci: Jagung manis, isolat bakteri, formulasi pupuk hayati, pupuk NPK

Sweet corn (Zea mays saccharata Sturt.) is a plant cultivated a lot in Tarakan. The continuous use of chemical fertilizer in high dosage results in the decreasing soil quality and eventually influences the growth by using organic fertilizer. This research was intended to figure out the influence of combined formulation between phosphate-solubilizing bacteria and nitrogen-fixing bacteria in the growth of sweet corn and their ability to decrease the dosage of inorganic fertilizer. Phosphate-solubilizing bacteria and nitrogen-fixing bacteria are able to increase the availability of P and N for plants. This research was conducted by previously examining the compatibility of bacterial isolates. There were four compatible combinations of bacterial isolates used as treatments in this research. The isolates formulation examination was conducted using Randomized Block Design (RBD) in which one factor consists of 9 treatments and 3 repetitions: F0 (100% NPK), F1 (B1(17) + B3(12)) + 50 % NPK, F2 (B5(6) + B3(12)) + 50% NPK, F3 (B5(6) + B3(16)) + 50% NPK, F4 (B5(6) + B3(19)) + 50% NPK, F5 (B1(17) + B3(12)) + 75% NPK, F6 (B5(6) + B3(12)) + 75% NPK, F7 (B5(6) + B3(16)) + 75% NPK, and F8 (B5(6) + B3(19)) + 75% NPK. The data were first analyzed using Normality test, followed with ANOVA (Analysis of Variance) and DMRT (Duncan Multiple Range Test) with the confidence level of 95%. The research results show that there were not differences between all treatments and control, yet in general the treatments used bacterial isolates with the addition of 50% NPK and resulted in average values better than those with the addition of 70% NPK. The treatment giving the best average value of all investigated parameters was treatment F1 (B1(17) + B3(12)) + 50% NPK, indicating that the of organic fertilizer formulation can decrease the use of inorganic fertilizer up to 50%. Keywords: Sweet corn, bacterial Isolate, organic fertilizer formulation, NPK

Detail Informasi