
Analisis Kelayakan Usaha Dan Saluran Pemasaran Sarang Burung Walet (Collacalia fuciphaga) Di Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tana Tidung (Studi Kasus: Usaha Sarang Burung Walet Pak Agus R.)
Pengarang : Muhammad Alief Utama - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Usaha sarang burung walet juga merupakan salah satu usaha yang mempunyai prospek yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia pada saat ini. Selain itu, saluran pemasaran menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam aspek usaha sarang burung walet. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gambaran umum usaha sarang burung walet (collacalia fuciphaga) milik Pak Agus di Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tana Tidung (2) menganalisis kelayakan usaha sarang burung walet (collacalia fuciphaga) milik Pak Agus di Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tana Tidung (3) menganalisis saluran pemasaran sarang burung walet (collacalia fuciphaga) di Kecamatan Tana Lia Kabupaten Tana Tidung. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria usaha minimal sudah berjalan 5 tahun dengan produksi yang rutin, orang yang pertama kali mendirikan rumah burung walet didaerah tersebut, sulitnya mendapatkan data sehingga responden yang dipilih adalah keluarga karena ada beberapa data rahasia yang tidak bisa diberikan kepada orang lain. Hasil dari penelitian ini menunjukkan usaha sarang burung walet milik Bapak Agus R. ini dibangun pada tahun 2014 menggunakan modal pribadi dengan modal awal usaha sebesar Rp. 176.318.000,-. pada tahun 2017 hingga 2021 Pak Agus memperoleh pendapatan yaitu sebesar Rp. 635.470.000,-. Net Present Value (NPV) yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu sebesar Rp. 184.944.553 > 0, maka usaha layak untuk dijalankan. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) pada penelitian ini yaitu sebesar 1,86 > 1, maka usaha sarang burung walet layak untuk dijalankan. Payback Period (PP) yaitu sebesar 4 atau 4 tahun jangka waktu yang diperlukan agar dana investasi dapat diperoleh kembali. Saluran pemasaran yang terjadi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Petani (Produsen I) ? Pengepul ? Eksportir ? Importir.
Kata kunci: Sarang burung walet, kelayakan finansial, saluran pemasaran
Edible Bird's Nest (literally, swallow nest) business is one prospective and potential business to recently develop in Indonesia. However, marketing channel also becomes one important aspect in Edible Bird's Nest (Known as EBN) business. This research aims at (1) describing the general depiction of EBN (Collacalia Fuchiphaga) business belonging to Mr. Agus R in Tana Lia District, Tana Tidung Regency; (2) analyzing business feasibility of EBN (Collacalia Fuchiphaga) business belonging to Mr. Agus R in Tana Lia District, Tana Tidung Regency; (3) examining market channel of EBN (collacalia fuchiphaga) in Tana Lia District, Tana Tidung Regency. To collect respondents, this research used a purposive sampling technique with business criteria of minimally operating for five years with routine production. The first man establishing EBN (literally, swallow nest) house in the related area was Mr. Agus R. It was not easy to obtain respondents for this research. Thus, for data confidentiality, Mr. Agus family was selected as the respondents of this research. The research result show that the EBN business belonging to Mr. Agus R was established in 2014 using his personal capital reaching IDR 176,318,000. In 2017-2021, Mr. Agus had an income reaching IDR 635,470,000. The Net Present Value (NPV) obtained in this research was IDR 184,944,553 > 0, so that the business is feasible to operate. The Bet Benefit-Cost Ratio (Net B/C Ratio) in this research was 1.86 > 1, so that this EBN business is also feasible to operate. The Payback Period (PP) is four or in four-year period so that the invested fund is reobtained. The marketing channel in this research includes: farmer (production I) -> Middle Man -> Exporter -> Importer. Keywords: EBN, Financial feasibility, marketing channel