
Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Anak Usia 3 Tahun Dalam Melafalkan Kosakata Berdasarkan Tataran Fonologi Di Taman Penitipan Anak (TPA) Cahaya Cinta Sasikirana Tarakan (Kajian Psikolinguistik)
Pengarang : Anita Elsa Bunga Amelia - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan berbahasa anak usia 3 tahun dalam melafalkan kosakata berdasarkan tataran fonologi (perubahan, penghilangan, dan penambahan fonem) dan penyebab perubahan bunyi bahasa. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata yang diujarkan oleh anak usia 3 tahun di taman penitipan anak (TPA) Cahaya Cinta Sasikirana Tarakan.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak libat cakap, teknik rekam dan teknik catat dengan menggunakan metode padan fonetik artikulatoris atau phonetic identity method. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terdapat delapan puluh tujuh data yang diujarkan oleh lima sumber data. Kesalahan berbahasa berdasarkan tataran fonologi yang terbagi atas, lima puluh enam kata data dengan empat belas jenis perubahan fonem yaitu, penambahan fonem tertentu pada kata (perubahan fonem vokal /o/ menjadi vokal /u/, vokal /i/ menjadi vokal /e/, vokal /e/ menjadi vokal /i/, vokal /a/ menjadi /e/, perubahan fonem konsonan /r/ menjadi /l/, konsonan /d/ menjadi /l/, konsonan /s/ menjadi /k/, konsonan /y/ menjadi /l/, konsonan /n/ menjadi /s/, konsonan /t/ menjadi /k/, konsonan /s/ menjadi /c/, konsonan /r/ menjadi /y/, konsonan /p/ menjadi /k/, konsonan /l/ menjadi /y/ dengan penyebab perubahan bunyi (labialisasi, retrofleksi, faringalisasi, palatalisasi, velarisasi, asimilasi progresif dan disimilasi). Sembilan belas kata dengan tujuh penghilangan fonem yaitu, proses menghilangkan satu fonem atau lebih pada kata (penghilangan fonem vokal /e/, penghilangan fonem konsonan /r/, /h/, /l/, /n/, /b/ dan /s/) dengan penyebab perubahan bunyi (aferesis, sinkop dan apokop) dan dua belas kata dengan empat penambahan fonem yaitu, proses menambahkan satu fonem atau lebih pada kata (penambahan fonem vokal /e/, penambahan fonem konsonan /y/, /n/, dan /p/) dengan penyebab perubahan bunyi (protesis, epentesis dan paragog). Kesalahan berbahasa yang dialami oleh anak harus diperhatikan secara baik dari lingkungan. Anak akan mengalami perkembangan yang baik apabila mendapatkan stimulus yang baik dari keluarga dan orang dewasa disekitarnya, hal ini juga seharusnya diikut sertakan dengan pembelajaran yang mampu merangsang syaraf anak agar perkembangan bahasa, pembendaharaan dan pemerolehan B1 dan B2 anak dapat meningkat sesuai dengan tingkat kematangan usia anak.
The purpose of this study is to describe the language errors of children aged 3 years in reciting vocabulary based on phonological level (changes, omissions, and phonemes added) and causes of language sound changes. This type of research is descriptive qualitative. The data source in this study is a word that is spoken by 3-year-old children in a nursery garden (TPA) Cahaya Cinta Sasikirana Tarakan. The techniques used in this study are competent, engaging listening techniques, recording techniques and note-taking techniques using the articulatory phonetic equivalent method or phonetic identity method. Based on the results of research and discussion, there are eighty-seven data that were tested by five data sources. Language errors based on phonological level which are divided into fifty-six data words with fourteen types of phoneme changes, namely, the addition of certain phonemes to words (changes in phoneme vowel /o/to vowel /u/, vowel /i/ to vowel /e/, vowel /e/ become vowel /i/, vowel /a/ be /e/, change the consonant phoneme /r/ become /l/, consonant /d/ become /l/, consonant /s/ become /k/, consonant /y/ be /l/, consonants /n/ be /s/, consonants /t/ be /k/, consonants /s/ be /c/, consonants /r/ be /y/, consonants /p/ be /k/, consonant /l/ become /y/ with the cause of the sound change (labialisasi, retrofleksi, faringalisasi, palatalisasi, velarisasi, asimilasi progresif and disimilasi) Nineteen words with seven phonemic deletions ie, the process of removing one or more phonemes of the word (omission vowel phonemes /e/, removal of consonant phonemes /r/, /h/, /l/, /n/, /b/ and /s/) with causes of sound changes (aferesis, sinkop and apokop) and twelve words a with four phoneme additions, namely, the process of adding one or more phonemes to a word (addition of vowel phonemes /e/, addition of consonant phonemes /y/, /n/, and /p/) with the cause of sound changes (protesis, epentesis and paragog). Language errors experienced by children must be considered properly from the environment. Children will experience good development if they get a good stimulus from the family and adults around them, this should also be included with learning that is able to stimulate children's nerves so that language development, vocabulary and acquisition of B1 and B2 children can increase according to the level of maturity of the child's age.