
Kajian Pergerakan Masyarakat dengan Moda Transportasi Darat di Kota Tarakan
Pengarang : Riskawati - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Sistem transportasi di wilayah perkotaan merupakan interaksi antara transportasi, tata guna lahan, populasi penduduk dan kegiatan ekonomi di suatu wilayah perkotaan. Sehingga untuk mengatasi permasalahan transportasi, penting untuk meningkatkan dan melaksanakan perencanaan transportasi dan pemodelan transportasi. Pemodelan transportasi merupakan penyederhanaan dari suatu hal yang besar dan kompleks, untuk situasi ini, maksud untuk mengatasi masalah transportasi di kota Tarakan disederhanakan menjadi suatu pemodelan transportasi yang lebih mudah untuk diteliti dan dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan hubungan karakteristik rumah tangga dengan bangkitan pergerakan masyarakat, menjelaskan pemodelan MAT pergerakan masyarakat, dan memodelkan prediksi asal dan tujuan pergerakan masyarakat dengan moda transportasi darat di Kota Tarakan pada tahun yang akan datang. Survey dilakukan terhadap 100 rumah dengan memberikan kuesioner Home Interview Survey dengan menggunakan metode kategori, analisis pergerakan menggunakan metode konvensional (model gravity) dan metode analogi digunakan untuk memprediksi pergerakan di masa mendatang. Didapatkan hasil sebagai berikut berdasarkan analisis regresi linear berganda faktor yang mempunyai korelasi tinggi terhadap perjalanan adalah persamaan Y = 7.390 - 0.631X4 + 0.575X5 + 0.716X6 X4 = Jumlah Pendapatan: Rp.1.500.000-Rp.1.999.999,-, X5 = Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor : 2 Sepeda Motor, dan X6 = Jumlah Kepemilikan Mobil : 1 Mobil. MAT terbanyak yang terjadi pada hari pertama 17.141 kendaraan/hari dan 16.629 kendaraan/hari pada hari kedua. Sedangkan untuk perjalanan orang/hari didapatkan pada hari pertama adalah 36.933 orang/hari dan 35.968 orang/hari pada hari kedua.
The relationship interaction between transportation system, land use, population and economic activity in an urban environment was what dealing with transportation challenges in cities was all about. It was critical to improve and execute transportation planning or transportation modeling to address this transportation issue. Transportation modeling was a simplification of a large and complex object: in this case, the intention of resolving transportation issues in Tarakan was reduced to a transportation model that was easier to investigate and analyze. The aim of this research was to model the relationship between household characteristics and the generation of community movements, explain the MAT modeling of community movements, and model the predictions of the origin and destination of community movements using land transportation modes in Tarakan City in the next years. The survey was conducted on 100 houses using a Home Interview Survey questionnaire that used the category method, movement analysis using the conventional method (gravity model) and analogy method to obtain a quantitative relationship between a set of questions and respondents. As a results are obtained based on multiple regression analysis, the factors that has a high correlation with trips are the equation Y=7.390-0.631X4+0.575X5+0.716X6 X4 = Total Income: Rp.1,500,000-Rp.1,9999,999,-, X5 = Total Ownership of Motorcycles : 2 Motorcycles, and X6 = Total Ownership of Cars: 1 Car. The high as MAT on the first day was 17,141 vehicles/day and as high as 16,629 vehicles/day on the second day. Whereas the trips of people/day obtained on the first day was 36,933 people/day and as 35,968 people/day on the second day.