
Implementasi AVR (Automatic Voltage Regulator) pada Generator Sinkron 3 Fasa dengan Mengatur Arus Eksitasi
Pengarang : Anita - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Seperti yang telah banyak orang ketahui bahwa generator adalah suatu pembangkit lisrik dengan tegangan penggerak. Tegangan Output yang dihasilkan generator sinkron 3 fasa bisa sangat berpengaruh pada penggerak mula. Apabila kecepatannya melewati batas maksimum maka tegangan akan menjadi berlebih, begitu pula sebaliknya, apabila kecepatannya kurang maka tegangan yang dihasilkan tidak mencapai batas tegangan fasa yang diharuskan yaitu sebesar 220 V. Adapun yang akan menyebabkan tegangan menjadi tidak stabil juga dapat dihasilkan dari beban yang tidak seimbang. Untuk mengatasi ketidak stabilan tegangan yang dihasilkan generator, maka yang perlu di atur adalah arus eksitasi yang terdapat pada rotor. Generator sinkron 3 fasa menghasilkan tegangan fasa sebesar 220 V. Apabila tegangan lebih maka sensor tegangan akan mengirimkan data terhadap tegangan Output menuju sistem, dengan kontrol driver tegangan yang telah diprogram. Hal tersebut akan merespon arus eksitasi menjadi turun apabila mengalami tegangan berlebih. Adapun ketika tegangan mengalami penurunan maka respon kendali akan memerintahkan arus eksitasi meningkat, sehingga generator dapat menghasilkan tegangan yang stabil dan layak untuk digunakan konsumen melalui transmisi.
A generator, as many people already know, is an electric generator with a driving voltage. A 3-phase synchronous generator's output voltage had a significant impact on the prime mover. If the speed exceeded the maximum limit, the voltage would become excessive, and if the speed was less than the needed phase voltage limit of 220 V, the voltage would not achieve the required phase voltage limit. An unbalanced load was another factor that might cause voltage to become unstable. The excitation flow in the rotor should be adjusted to overcome the instability of the voltage generated by the generator. The phase voltage of the 3-phase synchronous generator was 220 V. If the voltage was too high, the voltage sensor would communicate data on the output voltage to the system, which would be controlled by a specified voltage driver. When exposed to excessive voltage, this would respond by lowering the excitation flow. When the voltage dropped, the control reaction was instructed the generator to raise the excitation flow, allowing the generator to produce a stable and sufficient voltage for consumer usage via transmission.