Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Penentuan Prioritas Pengembangan Bandar Udara di Kalimantan Utara | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Penentuan Prioritas Pengembangan Bandar Udara di Kalimantan Utara

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Penentuan Prioritas Pengembangan Bandar Udara di Kalimantan Utara

Pengarang : Hernanda Nur Umami - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Pengembangan bandar udara di Provinsi Kalimantan Utara dinilai sangat penting dikarenakan bandar udara tersebut berfungsi sebagai penghubung antara wilayah-wilayah pedalaman yang ada di Kalimantan Utara. Selain itu, semakin bertambahnya volume frekuensi penerbangan juga menjadi salah satu alasan diperlukannya pengembangan bandar udara. Dalam perencanaan pengembangan bandar udara selama ini didasarkan pada volume lalu lintas penerbangan dan total jumlah penumpang tahunan, hal ini sesuai dengan PM No 39 tahun 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sudut pandang lain dalam proses perencanaan pengembangan bandar udara dengan menggunakan teori pengambilan keputusan yaitu kombinasi metode Analitic Hierarchy Process (AHP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Metode ini menggunakan empat kriteria dan 121 alternatif dalam menentukan prioritas terbaik pengembangan bandar udara di Kalimantan Utara. Hasil dari perhitungan AHP dan SAW menunjukan bahwa pada ketiga bandar udara yang diteliti , untuk bandar udara Juwata Tarakan menunjukan bahwa terminal penumpang menjadi prioritas untuk dikembangkan dari sisi fasilitas darat dengan nilai bobot 0,2851 dan peralatan bantu visual dengan nilai bobot 1 untuk sisi fasilitas udara, lalu untuk bandar udara Nunukan menunjukan bahwa tempat parkir kendaraan menjadi prioritas untuk dikembangkan dengan nilai bobot 0,2749 dari sisi fasilitas darat sedangkan untuk fasilitas dari sisi udara yaitu fasilitas incapacitated passenger loading vehicle/IPL dengan nilai bobot 0,9031, lalu untuk bandar udara Tanjung Harapan dari sisi fasilitas darat belum ada yang perlu dikembangkan sedangkan dari sisi fasilitas udara peralatan pelayanan darat pesawat dan kendaraan operasional yang beroperasi di sisi udara yang harus dikembangkan dengan nilai bobot 1.

The Airport development in North Kalimantan is crucial consideration because it can connect among the regions in North Borneo. The other reason was the increasing volume of flights frequency. The development of the airport during this time is based on the volume of traffic and the total number of annual passengers, and it is in line with National regulation PM No. 39, 2019. This research aims to provide another point of view in Airport development using decision-making theory, namely the combination of the analytic Hierarchy Process (AHP) and Simple Additive Weighthing (SAW). this method employed four criteria and 121 alternatives in determining the priority development best Airport in North Kalimantan. Based on analyzing AHP and SAW results showed that on trhree airports. First, the passenger terminal facility of Juwata Tarakan Airport needs to be developed from the land side with the value of the weight 0,2851 and visual aids with a weight value 1 to the airside. Second, the parking lot of Nunukan Airport needs to be developed with the weights 0,2749 from the land side and the airside , incapacitated passenger loading the vehicle/equpment facilities with the value of the weight 0,9031. Last, the Tanjung Harapan Airport from the land side, nothing can be developed, but in terms of facilities of the air service equipment, ground plane and operational vehicle needs to be developed with a weight value of 1

Detail Informasi