Analisis Risiko Produksi, Harga Dan Pendapatan Petani Selada Di Kota Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Risiko Produksi, Harga Dan Pendapatan Petani Selada Di Kota Tarakan

Analisis Risiko Produksi, Harga Dan Pendapatan Petani Selada Di Kota Tarakan

Pengarang : Nicha Prilly Yovita - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat risiko produksi, harga dan pendapatan yang dihadapi oleh petani selada di Kota Tarakan; (2) mengetahui strategi petani dalam menghadapi risiko produksi, harga dan pendapatan di Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya, penerimaan, pendapatan, risiko dan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Usaha tani selada di Kota Tarakan memiliki nilai risiko produksi 0,0034 (CV < 0,5), nilai risiko harga 0,0067 (CV < 0,5) dan nilai risiko pendapatan 0,0041 (CV < 0,5). Nilai tersebut menjelaskan bahwa risiko produksi, harga dan pendapatan yang dihadapi oleh petani adalah kecil. Nilai tersebut menjelaskan bahwa risiko produksi yang dihadapi petani selada adalah 0,34% dan produksi rata-rata selada yaitu 192 pohon, sehingga produksi setelah risiko yang dihadapi sebesar 373 pohon. Selanjutnya, risiko harga yang dihadapi petani selada adalah 0,67% dan harga rata-rata selada yaitu Rp. 5.817/bungkus, sehingga produksi setelah risiko yang dihadapi sebesar Rp. 2.866/bungkus. Kemudian, risiko pendapatan yang dihadapi petani selada adalah 0,41% dan pendapatan rata-rata selada yaitu Rp. 1.854.872, sehingga pendapatan setelah risiko yang dihadapi sebesar Rp. 2.669.208; (2) Strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko produksi adalah dengan cara menyiapkan peralatan yang dibutuhkan agar dapat mengontrol jumlah cahaya matahari, melakukan pengecekan tanaman secara rutin, menyemprotkan pestisida nabati, menyimpan air ke dalam pipa terlebih dahulu untuk membuat suhu air yang sama dengan wadah yang akan ditanami selada dan menggunakan benih dengan merek yang sama (Bohemia, Rosano, Jhonson). Sedangkan, strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko harga adalah petani memberi bonus setiap pembelian selada kepada konsumen, menanam selada dengan jumlah yang sedikit dari biasanya, menanam selada tidak bersamaan dengan petani sayuran dan petani organik agar terhindar dari panen raya. Di sisi lain, strategi yang dapat dilakukan untuk menangani risiko pendapatan adalah menjaga kualitas selada dan menjaga konsumen.
Kata kunci: Produksi, Harga, Pendapatan, Risiko

The purpose of this study was to find out: (1) how much production risk, price, and income lettuce farmers faced in Tarakan City; and (2) how farmers managed with production, price, and income risks in Tarakan City. The cost, revenue, income, risk, and descriptive analysis approaches were used in this study. According to the study’s findings (CV < 0.5), (1) Lettuce farming in Tarakan City had a production risk value of 0.0034 (CV < 0.5), a price risk value of 0.0067 (CV < 0.5), and an income risk value of 0.0041. This value explained why farmers confronted a low risk of production, pricing, and revenue. This statistic explained that lettuce farmers had a 0.34% production risk, and because the average price of lettuce was Rp. 5,817/pack, resulting in a production of Rp. 2.866/pack after the risks. The income risk faced by lettuce farmers was 0.41%, and the average lettuce income was Rp. 1,854,872, resulting in a total revenue of Rp. 2,669,208 once all risks were taken into account (2) Preparing the equipment needed to control the amount of sunlight, checking plants regularly, spraying vegetable pesticides, storing water in pipes first to make the water temperature the same as the container that would be planted with lettuce, and water temperature the same as the container that would be planted with lettuce, and using seeds of the same brand were all strategies that could be used to deal with production risks (Bohemia, Rosano, Johnson). Meanwhile, farmers could utilize techniques such as offering bonuses for every lettuce purchase made by consumers, planting lettuce in smaller quantities than usual, and planting lettuce at a different time than vegetable farmers and organic farmers to avoid large harvests. Maintaining the quality of the lettuce and protecting consumers, on the other hand, was a way for dealing with income risk. Keywords: Production, Price, Income, Risk

Detail Informasi