Perilaku Afiks Dalam Bahasa Indonesia (Kajian Morfologi) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perilaku Afiks Dalam Bahasa Indonesia (Kajian Morfologi)

Perilaku Afiks Dalam Bahasa Indonesia (Kajian Morfologi)

Pengarang : Tita Asrina Wati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2020
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku afiks-afiks dalam bahasa Indonesia. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2019 di SMP Negeri 5 Tarakan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode penelitian ini menggunakan metode simak yang diantaranya ada teknik simak bebas cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rekam, simak, dan catat. Data yang terkumpul sebanyak 45 data. Data tersebut dianalisis menggunakan teori afiksasi membentuk verba. Berdasarkan hasil penelitian ini berupa perilaku afiks dalam bahasa Indonesia, diantaranya mencakup 15 jenis afiks, yaitu prefiks meN-, prefiks ber-, prefiks ter-, prefiks di-, sufiks –kan, sufiks –an, konfiks meN-kan, konfiks di-kan, konfiks meN-i, konfiks di-i, konfiks ber-kan, konfiks ber-an, konfiks ke-an, konfiks memper-i dan konfiks memper-kan. Dalam proses morfologis mengalami penggabungan morfem seperti {meN-} jika melekat pada kata dasar beli berubah bentuk menjadi {membeli} dan morfem {meN-} jika bertemu dengan fonem /b/ akan berubah menjadi morfem {mem-}. Penelitian ini juga menemukan rumus perilaku afiks, jika morfem {meN-} dan {ber-} dilekatkan dengan kata dasar lari akan berubah bentuk *melari dan berlari. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika sudah diwakilkan dengan morfem {ber-} maka morfem {meN-} tidak berterima dalam bahasa Indonesia begitu sebaliknya dan juga tidak semua afiks bisa melekat pada kata dasar untuk membentuk kata kerja.

This study aimed to determine the behavior of affixes in Indonesia. It was conducted in September 2019 at SMP Negeri 5 Tarakan. It was a descriptive qualitative study. Data was collected using the techniques of recording, listening and note taking. There were 45 data collected and were analyzed using affixation theory of verb formation. There were 15 types of affixes found in Indonesian namely prefixes meN-, ber-, ter-, di-, suffixes -kan, -an, confixes meN-kan, di-kan, meN-i, di-i, ber-kan, ber-an, ke-an, memper-I, and memper-kan. Morphologically, there were merged morphemes such as {meN-} attached to beli became{membeli}which meant that {meN-}attached to /b/ turned into{mem}. This research also found another affix behavior, when {meN-} and {ber-} were attached to lari, they turned into *melari and berlari. In this case, if it was represented by morpheme {ber-}, morpheme {meN-} was not accepted in Indonesian and vice versa. In addition, not all affixes can be attached to the basic word to form verbs.

Detail Informasi