Penggunaan Maksim Dalam Interaksi Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Di Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Tarakan (Kajian Pragmatik) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Penggunaan Maksim Dalam Interaksi Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Di Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Tarakan (Kajian Pragmatik)

Penggunaan Maksim Dalam Interaksi Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Di Kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Tarakan (Kajian Pragmatik)

Pengarang : Supandi - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2019
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan prinsip kerja sama yang berupa pematuhan dan pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi dan cara. Sumber data penelitian ini adalah Seluruh percakapan dalam interaksi guru dan siswa pada pembelajaran di kelas X Pemasaran I SMK Negeri 1 Tarakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dengan menggunakan teknik pilah unsur penentu dengan daya pilah pragmatis. Penerapan prinsip kerja sama dalam interaksi guru dan siswa pada pembelajaran di kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Tarakan masih sangat kurang. Hal itu dibuktikan dengan pemerolehan data pelanggaran yang lebih dominan dibandingkan jumlah data pematuhan prinsip kerja sama. Pelanggaran prinsip kerja sama rata-rata dilakukan oleh siswa. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan berbahasa serta pengetahuan linguistik siswa yang terbatas sehingga mengakibatkan munculnya motif-motif pelanggaran terhadap prinsip kerja sama dalam interaksi yang dilakukan. Motif dari pelanggaran prinsip kerja sama dalam interaksi guru dan siswa pada pembelajaran di kelas X Pemasaran 1 SMK Negeri 1 Tarakan yaitu; (1) Ketidak fokusan partisipan dalam proses interaksi, (2) Kurangnya pengetahuan partisipan mengenai topik yang sedang dibahas, (3) Sebagai bentuk candaan sesama partisipan, (4) Sebagai bentuk tindakan refresentatif partisipan terhadap topik yang sedang dibahas, dan (5) Kurang percaya diri terhadap apa yang disampaikan.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi