
Uji Antioksidan Dan Antibakterial Ekstrak Tumbuhan Mangrove Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri
Pengarang : Aswan - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Kearifan lokal masyarakat pesisir pada umumnya memanfaatkan tumbuhan mangrove sebagai kayu bakar, arang, dan obat tradisional. Tumbuhan mangrove biasanya digunakan sebagai antimikrobial dan antioksidan karena adanya senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada tumbuhan mangrove. Oleh karena itu, Diduga ekstrak tumbuhan mangrove dapat menghambat pertumbuhan R. Solanacearum penyebab penyakit layu tanaman, S. sobrinus dan memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan mangrove yang digunakan memiliki potensi sebagai antibakterial dan antioksidan. Penelitian ini menggunakan metode difusi agar sumuran dengan konsentrasi 2000 ppm, 1000 ppm dan 500 ppm. Kontrol positif pada penelitian ini yaitu Chloramphenicol dengan konsentrasi 100 ppm dan kontrol negatifnya etanol 40%. Selain itu juga menggunakan metode DPPH penangkal radikal bebasnya pada uji antioksidan. Hasil yang diperoleh pada uji antibakteri pada tumbuhan mangrove didapatkan penghambatan tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat daun C. tagal dengan daya hambat terhadap S. sobrinus pada konsentrasi 2000 ppm yaitu 47% dan tidak memiliki daya hambat terhadap R. solanacearum. Hasil penelitian menunjukan aktivitas antioksidan tertinggi ditunjukkan pada ekstrak metanol daun C. tagal dengan konsentrasi 100 ppm yaitu 91,02%.
Kata Kunci: Antioksidan, Antibakteri, Tumbuhan Mangrove, R. solanacearum, S. Sobrinus
The local wisdom of coastal communities generally uses mangrove plants as firewood, charcoal, and traditional medicine. Mangrove plants are usually used as antimicrobials and antioxidants because of the secondary metabolite compounds contained in them. Therefore, it is expected that mangrove plant extracts can inhibit the growth of R. solanacearum which causes plant wilt disease, S. sobrinus and has antioxidant activity. This study aimed to determine if the mangrove plant extract has potential as an antibacterial and antioxidant. This study used well method (gel diffusion) with a concentration of 2000 ppm,1000 ppm and 500 ppm. The positive control in this study was Chloramphenicol with a concentration of 100 ppm and the negative control was 40% ethanol. In addition, it also used the DPPH method to ward off free radicals in the antioxidant test. The results obtained in the antibacterial test on mangrove plants showed that the highest inhibition was indicated by the ethyl acetate extract of C. tagal leaves with inhibition against S. sobrimus at a concentration of 2000 ppm, which was 47% and had no inhibitory power against R. solanacearum. The results showed that the highest antioxidant activity was shown in the methanol extract of C. tagal leaves with a concentration of 100 ppm, namely 91.02%. Keywords: Antioxidant, Antibacterial, Mangrove Plant, R. solanacearum, S. Sobrinus