Analisis Struktur Vegetasi Dan Hubungannya Terhadap Komposisi Spesies Predator Capung Di Pulau Tarakan | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Struktur Vegetasi Dan Hubungannya Terhadap Komposisi Spesies Predator Capung Di Pulau Tarakan

Analisis Struktur Vegetasi Dan Hubungannya Terhadap Komposisi Spesies Predator Capung Di Pulau Tarakan

Pengarang : Suparman - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Serangga ordo Odonata (capung) merupakan indikator kualitas lingkungan dan predator hama pada areal lahan pertanian. Pengetahuan tentang komposisi dan persebaran capung dapat mendukung upaya konservasi predator pada lahan pertanian dan non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur vegetasi dan komposisi kelompok capung (Ordo Odonata). Serta, mengetahui hubungannya pada beberapa areal pertanian dan non pertanian di Pulau Tarakan. Pengambilan contoh capung pada 29 lokasi yang terdiri dari 8 areal lahan non pertanian, dan 21 lahan pertanian. Lahan non pertanian terdiri dari hutan primer, mangrove dan rawa. Sedangkan, lahan pertanian terdiri dari perkebunan sayur, perkebunan buah, dan sawah. Selain itu, pengambilan data suhu, kelembapan, intensitas cahaya, dan pH Air. Indeks kekayaan jenis, indeks keanekaragaman Shannon, indeks dominansi Simpson, indeks kemerataan, regresi, diagram venn, dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan struktur tumbuhan terdiri dari 28 Famili, 35 genus, 39 spesies dan 1.426 Indvidu, sedangkan komposisi spesies capung di Pulau Tarakan terdiri dari 10 famili, 33 Genus, 46 Spesies, dan 1.100 individu. Indeks kekayaan spesies, indeks keanekaragaman, dan indeks kemerataan lahan non pertanian lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pertanian. Selanjutnya, persebaran spesies cenderung berbeda antara lahan pertanian dan non pertanian. Terdapat 19 spesies tersebar atau aktif di areal lahan pertanian dan non pertanian. Sedangkan, spesies yang hanya ditemukan pada areal non pertanian sebanyak 14 spesies, dan areal lahan pertanian sebanyak 13 spesies. Selain itu, hasil analisis AIC menjelaskan hubungan keaneragaman capung dengan keberadaan air lebih tinggi, diikuti oleh hubungan antara jumlah indicu tumbuhan/tanaman dan keberadaan air. Hal ini merupakan indikasi air merupakan faktor utama penentu keanekragaman capung, dan didukung oleh keberadan/jumlah tanaman/tumbuhan di suatu areal atau habitat.
Kata Kunci: Areal Pertanian, Odonata, Predator, Pulau Tarakan

Odonata order insects (dragonflies) are an indicator of environmental quality and pest predators in agricultural areas. Information of the composition and distribution of dragonflies can support predator conservation efforts on agricultural and non agricultural lands. This study aims to determine the vegetation structure and composition of the dragonfly group (Odonata order). This study also aims to determine the relationship between several agricultural and non-agricultural areas in Tarakan City. Dragonfly samples were taken at 29 locations consisting of 8 areas of non-agricultural land and 21 agricultural lands. Non-agricultural land consists of primary forest, mangroves and swamps. Meanwhile, agricultural land consists of vegetable plantations, fruit plantations and rice fields. In addition, data collection for temperature, humidity, light intensity, and water pH was further carried out. The data also includes the diversity index, Shannon diversity index, Simpson dominance index, evenness index, regression, Venn diagram, and descriptive analysis. The results showed that the plant structure consisted of 28 families, 35 genera, 39 species and 1,426 individuals, while the species composition of dragonflies in Tarakan City consisted of 10 families, 33 genera, 46 species, and 1,100 individuals. The species richness index, diversity index, and evenness index of non-agricultural land were higher than agricultural land. Furthermore, the distribution of species tends to differ between agricultural and non-agricultural lands. There are 19 species distributed or active in both agricultural and non agricultural areas. Meanwhile, there are 14 species found only in non-agricultural areas and 13 species of agricultural land. In addition, the results of the AIC analysis explained the relationship between dragonfly diversity and the presence of water, followed by the relationship between the number of plants and the presence of water. This is an indication that water is the main determining factor for dragonfly diversity, and is supported by the presence / number of plants/plants in an area or habitat. Keywords: Agricultural Area, Odonata, Predator, Tarakan City

Detail Informasi