Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kosakata siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi Extensive Reading dan mereka yang diajarkan dengan menggunakan strategi Intensive Reading di kelas sepuluh SMK Kesehatan Kaltara Tarakan. Metode penelitian ini adalah Quasi-experimental. Sample dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Ada dua kelas yang dijadikan sample dalam penelitian ini. Perlakuan untuk kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan Strategi Extensive Reading dan kelas kontrol menggunakan Strategi Intensive Reading. Instrument penelitian ini adalah tes tertulis berjenis pilihan ganda. Data yang dianalisis adalah pre-test dan post-test dari kelas eksperimen dan kontrol. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan sample T-test independent di SPSS 23.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam skor siswa dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Itu dibuktikan dengan hasil nilai rata-rata siswa. Hasil test sebelum diberi perlakuan (pre-test) kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata skor 40,00 dan kelas kontrol diperoleh 51,11. Sedangkan untuk hasil posttest, kelas eksperimen dengan rerata skor 69,81 dan hasil posttest untuk kelas kontrol dengan rerata skor 64,26. Hal ini dapat dilihat dari kedua kelas mendapat peningkatan yang lebih tinggi setelah memberikan perlakuan dengan mengunakan strategi extensive reading dan intensive reading. Hasil independent sample T-test antara posttest dalam eksperimen kelas dan kontrol kelas adalah (t-score = 2.559) > (t-table = 2.007) dengan nilai sebesar 0,13. Berdasarkan penjelasan diatas, hasil analisis data membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi Extensive Reading dan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi Intensive Reading dalam meningkatkan kosakata siswa. Ha diterima Ketika nilai t-score lebih tinggi dari t-table, sedangkan Ho ditolak.

The purpose of this study was to determine whether there is a significant difference in improving the vocabulary of students who are taught using the Extensive Reading strategy and those taught using the Intensive Reading strategy in the tenth grade of SMK Kesehatan Kaltara Tarakan. This research method is Quasi-experimental. Samples were selected using the purposive sampling technique. There are two classes sampled in this study. The treatment for the experimental class was taught using the Extensive Reading Strategy and the control class using the Intensive Reading Strategy. The research instrument was a multiple-choice written test. The data analyzed were the pre-test and post-test from the experimental and control classes. In analyzing the data, researchers used an independent sample T-test at SPSS 23.0. The results showed that there were differences in the scores of students from the experimental class and the control class. This is evidenced by the results of the student's average score. The test results before being given the treatment (pre-test) of the experimental class obtained an average score of 40.00 and the control class obtained 51.11. Whereas for the posttest results, the experimental class with a mean score of 69.81, and the posttest results for the control class with a mean score of 64.26. This can be seen from the two classes getting a higher increase after giving a treatment by using extensive reading and intensive reading strategies. The results of the independent sample T-test between the posttest in the experimental class and the control class were (t-score = 2.559)> (t-table = 2.007) with a value of 0.13. Based on the explanation above, the results of the data analysis prove that there is a significant difference between students who are taught using the Extensive Reading strategy and students who are taught using the Intensive Reading strategy in increasing student vocabulary. Ha is accepted when the t-score is higher than the t-table, while Ho is rejected.