
Aplikasi Regional Sustainable Account (RSA) Dalam Sustainable Development Pulau Kalimantan
Pengarang : Katarina Sabuina Sogen - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai RSA dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial pada keberlanjutan pembangunan di Pulau Kalimantan, untuk mengetahui keberlanjutan atau ketidakberlanjutan pembangunan di Pulau Kalimantan, untuk mengetahui faktor yang menyebabkan ketidakberlanjutan pembangunan di Pulau Kalimantan, dan untuk mengetahui pola spasial keberlanjutan pembangunan di Pulau Kalimantan. Data yang digunakaan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan melihat pelaksanaan prinsip pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara yang dilihat dari dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Metode alat analisis yang digunakan adalah Regional Sustainable Account (RSA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan berkelanjutan di setiap Provinsi pada tahun 2015 di Pulau Kalimantan yaitu Provinsi kalimantan Barat masuk dalam kriteria keberlanjutan almost unsustainable, Kalimantan Tengah masuk pada kriteria good sustainable, lalu kriteria sustainable yaitu Kalimantan Selatan, kemudian kalimantan Timur masuk kriteria cronic unsustainable, dan Kalimantan Utara masuk pada kriteria good sustainable. Untuk tahun 2020 Provinsi Kalimantan Barat berada pada kriteria almost unsustainable, Kalimantan Tengah mengalami pergeseran kriteria menjadi sustainable, lalu Kalimantan Selatan men jadi good sustainable, kemudian Kalimantan Timur masuk kriteria almost unsustainable, dan Kalimantan Utara bergeser menjadi kriteria cronic unsustainable. Hal itu menunjukkan hasil akhir dari penelitian ini bahwa kriteria umum pada keberlanjutan di Pulau Kalimantan yaitu pada tahun 2015 Pulau Kalimantan berada pada kriteria almost sustainable sedangkan pada tahun 2020 terjadi penurunan derajat kriteria keberlanjutan pada Pulau Kalimantan yaitu kriteria medium. Hal ini disebabkan pada tahun 2015 Pulau kalimantan memiliki peran positif yang cukup besar dari berbagai indikator pada setiap dimensi. Sedangkan pada tahun 2020 Pulau Kalimantan banyak terjadi permasalahan dari berbagai dimensi yang menyebabkan pengaruh negatif yang cukup besar di setiap indikator.
The purpose of this study is to determine the RSA value in the economic, enviromental, and social dimensions of sustainable development on the Island of Kalimantan, to determine the sustainability or unsustainability of development on the Island of Kalimantan, to determine the factors that cause unsustainable development on the Island of Kalimantan, and to determine the spatial pattern of sustainable development on the Island of Kalimantan. The data used in this study is secondary data, bay looking at the implementation of the principles of sustainable development in the provinces of West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan and North Kalimantan, in terms of economic, environmental, and social dimensions. The analytical tool method used is the Regional Sustainable Account (RSA). The results of this study indicate that the sustainable development in every province in 2015 on the Island of Kalimantan, namely West Kalimantan province is included in the almost unsustainable criteria, Central Kalimantan is included in the good sustainable criteria, then the sustainable criteria is South Kalimantan, then East Kalimantan is the cronic unsustainable criteria, and North Kalimantan are included in the good sustainable criteria. For 2020, West Kalimantan Province is in the almost unsustainable criteria, Central Kalimantan has shifted the criteria to be sustainable, then south Kalimantan is good sustainable, then East Kalimantan is almost unsustainable, and North Kalimantan shifted to cronic unsustainable criteria. This Shows that the final resulth of this study is that the general criteria for sustainability on the Island of Kalimantan, namely in 2015 the island of Kalimantan was in the almost sustainable criteria, while in 2020 there was a decrease in the degree of sustainability criteria on the Island of Kalimantan, namely the medium criteria. This is because in 2015 the Island of Kalimantan had a significant positive role from various indicators in each dimension, while in 2020 the Island of Kalimantan had many problems from various dimensions which had a fairly large poditive role from various indicators in each dimension. Meanwhile, in 2020 the Island of Kalimantan there are many problems from various dimensions that cause negative impacts quite large in each indicator.