Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Brutal Karya Nabila Sharma Pendekatan Psikologi Sastra | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Brutal Karya Nabila Sharma Pendekatan Psikologi Sastra

Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Brutal Karya Nabila Sharma Pendekatan Psikologi Sastra

Pengarang : Niky Asmodiwati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2013
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Skripsi ini berjudul Perwatakan Tokoh Utama dalam Novel Brutal Karya Nabila Sharma Pendekatan Psikologi Sastra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perwatakan tokoh utama dalam novel Brutal karya Nabila Sharma melalui pendekatan psikologi sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Brutal karya Nabila Sharma cetakan pertama November 2012 dengan jumlah halaman 320, ukuran 13 x 20 cm diterbitkan oleh Pustaka Alfabet, Jakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik baca catat, artinya peneliti membaca teks secara keseluruhan dan memahaminya disertai pencatatan dengan cermat dan teliti. Data yang diambil adalah data yang berkaitan dengan indikator penelitian, yaitu tujuh emosi dasar berdasarkan teori Minderop. Data kemudian dianalisis melalui beberapa langkah, yaitu mengidentifikasi, mengklasifikasi, menginterpretasi data, setelah itu melakukan inferensi yaitu membuat penyimpulan. Hasil penelitian pada novel Brutal karya Nabila Sharma menunjukkan bahwa tokoh utama dalam cerita tersebut memiliki perwatakan yang beragam karena mengalami perkembangan perwatakan. Perwatakan tokoh utama dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan teori Piaget tentang fase-fase perkembangan individu. Fase perkembangan pertama, yaitu fase pra sekolah (0-6 tahun). Perwatakan tokoh utama pada fase pra sekolah, yaitu keras kepala, baik hati, penyayang, lemah, pasrah, pemberani, pantang menyerah, penakut, lugu, periang atau ceria, dan bijaksana. Fase perkembangan kedua, yaitu fase sekolah usia dasar (6-12 tahun). Perwatakan tokoh utama pada fase sekolah usia dasar, yaitu pengecut, tidak kreatif, polos atau lugu, perhatian, berjiwa sosial atau suka menolong, pasrah, cerdik, lemah, ceria, cerewet, pemurung atau pemuram, egois, bodoh atau konyol, gadis yang rapuh jiwanya, putus asa, penjijik, suka menghindari konflik, jorok, nekat, mudah putus asa, mudah kecewa, labil, tidak percaya diri, pemalu, tidak cerdas, penakut, penurut atau patuh, lembut atau tidak suka kekerasan, pendiam, anak yang aktif, peka, sopan, pengkhayal, kejam, rela berkorban, tegar, pembersih, dan rajin. Fase perkembangan ketiga, yaitu fase usia sekolah menengah (12-18 tahun). Perwatakan tokoh utama pada fase usia sekolah menengah, yaitu nekat, labil, gadis yang rapuh jiwanya, putus asa, pemberani, dan ramah. Fase perkembangan keempat, yaitu fase usia mahasiswa (18-25 tahun). Perwatakan tokoh utama pada fase usia mahasiswa, yaitu frustasi, mudah menyesal, pengecut, paranoid, putus asa, anak yang berbakti, pemaaf, pantang menyerah, mudah jatuh hati, pemberontak, pemberani, dan liar.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi