Penelitian ini berkeinginan untuk menguraikan bentuk-bentuk ketidakadilan terhadap perempuan yang terdapat dalam novel Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy. Novel ini menarik untuk dikaji mengingat setting sosial yang hendak diungkapkan adalah lingkungan pesantren yang dikenal dengan budaya patriarkhinya. Bahkan dalam agama Islam juga terdapat ayat-ayat atau hadis-hadis yang dianggap misoginis atau membenci perempuan yang disalahtafsirkan oleh para penafsir yang umumnya, yaitu kaum laki-laki, yang menganggap pola kekuasaan yang paling berhak ialah milik laki-laki. Kondisi ini tidak jarang mengakibatkan tindak kekerasan, perampasan hak kaum perempuan sehingga melahirkan perjuangan feminisme. Feminisme dalam sastra berupa novel dengan menyajikan sebuah gagasan baru tentang budaya dan sosial sebagai jawaban dari kenyataan sekaligus mampu melahirkan pandangan, sikap, dan gagasan baru dari berbagai persoalan kemanusiaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau suatu fenomena. Penulis berusaha menganalisis bentuk-bentuk ketidakadilan yang dialami perempuan atau tokoh utama novel tersebut. Penyajian data dalam penulisan skripsi ini berupa kata-kata, kalimat, dialog (percakapan), penggalan dialog dan paragraf yang menggambarkan perbedaan gender yang melahirkan ketidakadilan terhadap perempuan dalam novel tersebut. Hasil penelitian yang diperoleh oleh peneliti berupa kesimpulan dari klasifikasi berdasarkan bentuk-bentuk ketidakadilan yang dialami kaum perempuan. Adapun yang ingin diperjuangkan dari wujud perbedaan gender yang melahirkan berbagai ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama, sebagai bentuk memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.

Tidak Tersedia Deskripsi