Struktur Fisik Dalam Antologi Puisi Potret Hitam Putih Karya Darwin Badaruddin | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Struktur Fisik Dalam Antologi Puisi Potret Hitam Putih Karya Darwin Badaruddin

Struktur Fisik Dalam Antologi Puisi Potret Hitam Putih Karya Darwin Badaruddin

Pengarang : Evi Oktaviana - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2014
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Skripsi ini berjudul Struktur Fisik dalam Antologi Puisi Potret Hitam Putih Karya Darwin Badaruddin. Penelitian ini bertujuan menguraikan struktur fisik puisi berupa diksi, pengimajian (imaji), kata konkret, bahasa figuratif, ritme, rima dan bentuk tipografi serta fungsi struktur fisik dalam antologi puisi Potret Hitam Putih karya Darwin Badaruddin. Antologi puisi ini menarik untuk dikaji dari segi struktur mengingat puisi adalah sebuah struktur. Puisi adalah sebuah struktur, yang maknanya dapat diperoleh dengan cara menganalisis makna tiap-tiap unsur. Struktur puisi dengan demikian bukan sekedar kumpulan kata yang berdiri sendiri tanpa kohesi atau kepaduan sebab struktur merupakan keseluruhan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu metode yang menggambarkan keadaan atau suatu fenomena. Penulis menganalisis struktur fisik dan fungsi struktur fisik yang terdapat dalam antologi puisi tersebut. Penyajian data dalam penulisan skripsi ini berupa kata-kata atau kalimat dalam larik dan bait yang menggambarkan struktur fisik dalam antologi puisi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam antologi puisi Potret Hitam Putih karya Darwin Badaruddin terdapat struktur fisik, yaitu diksi, pengimajian (imaji), kata konkret, bahasa figuratif, ritme dan rima serta bentuk tipografi. Diksi yang digunakan penyair dalam puisi mempertimbangkan makna dan keselarasan bunyi dalam larik. Pengimajian (imaji) yang digunakan penyair dalam puisi, yaitu imaji visual, imaji audio, imaji gerak dan imaji taktil. Akan tetapi, pengimajian (imaji) yang lebih banyak ditemukan dalam analisis puisi adalah imaji visual. Kata konkret yang digunakan penyair dalam puisi adalah kata-kata yang dapat ditangkap oleh indera yang memunculkan imaji. Bahasa figuratif yang digunakan penyair dalam puisi, yaitu personifikasi, metonimia, metafora, dan hiperbola. Akan tetapi, bahasa figuratif yang banyak ditemukan dalam analisis puisi adalah bahasa figuratif atau majas metafora. Ritme pada puisi terbentuk dengan adanya penataan rima dan pengulangan bunyi vokal dan konsonan dalam setiap larik pada puisi. Rima pada puisi terbentuk dengan adanya persamaan bunyi vokal dan konsonan yang terletak di awal, tengah, dan akhir pada larik puisi. Tipografi yang ditampilkan puisi menuansakan gambaran yang dimaknai dengan perjalanan dalam kehidupan penyair yang kadang lurus, stabil dan kadang tidak stabil.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi