Analisis Arus Barang dan Orang di Perbatasan Indonesia – Malaysia (Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Analisis Arus Barang dan Orang di Perbatasan Indonesia – Malaysia (Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan)

Analisis Arus Barang dan Orang di Perbatasan Indonesia – Malaysia (Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan)

Pengarang : Rinawati - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2013
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian yang meneliti arus barang dan orang di perbatasan Indonesia Malaysia Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana arus barang dan orang di wilayah perbatasan serta bagaimana keterkaitan arus barang dan orang tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu pada bulan juli 2013 di Pulau Sebatik dengan meneliti di tiga Kecamatan dengan cara membagikan kuisioner serta interview secara langsung. Dari ketiga Kecamatan masing-masing mempunyai arus barang, baik barang dari Tawau maupun barang dari Sebatik, dan dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Sebatik Utara yang mempunyai hubungan yang paling erat dengan Tawau, hal ini dibuktikan dengan total arus yang sangat tinggi dari ketiga Kacamatan Utara yaitu 85,07, Kecamatan Sebatik Tengah 46,07, dan Kecamatan Sebatik Timur 42,28. Sedangkan untuk arus orang jumlah arus warga Kecamatan Sebatik Utara dengan jumlah arus 7,30, dan kecamatan Sebatik Tengah dengan arus 4,03 dan yang terendah adalah arus dari Kecamatan Sebatik Timur dengan arus 0,04. Arus Sebatik mengunjungi Tawau lebih besar dibandingkan warga Tawau yang berkunjung ke Sebatik hal ini menjelaskan bahwa kita harus sadari negara tetangga tersebut memiliki daya tarik serta potensi yang lebih besar dibanding Pulau Sebatik, tentu potensi yang tinggi itu mereka miliki tidak dari hasil bumi mereka yang melimpah melainkan pembangunan yang baik di wilayah Tawau sehingga memiliki berbagai fasilitas yang cukup lengkap seperti, pelabuhan bongkar muat yang baik, bandara, pusat perbelanjaan, pusat hiburan, pabrik industri yang tentunya tidak dimiliki oleh Pulau Sebatik.

This is a research study that examniner the flow of goods and people at border Island Sebatik regency of Nunukan. The goal is figure out how to link the flow of goods and people in the border regions as well as how to link the flow of goods and people. The research was carried out for 1 mounth in July 2013 on the island of Sebatik with researching in three districts by distributing questionnaires and direct interview. Of the three districts each of which has the flow of goods, whether goods or goods of Tawau of Sebatik, and it can be concluded that the sub-ordinate Sebatik northern most closely with laugher, this is evidenced by the very high current total of three northern districts is 85,07, Sebatik districts and sub districts 46,07, Sebatik middle east 42,28. While the amount of currentto flow Sebatik northern district residents with the current number of 7,30 and current district middle Sebatik 4,03 and the lowest was from the current eastern district Sebatik to the current 0,04. Sebatik current visit Tawau greater than Tawau citizens who visit Sebatik. It is clear that we be aware of the neighbor countries have appeal as well as a greater potential than Sebatik Island, certainly a high potential that they have not of their produce abundant but good development in the region of Tawau. So is has a fairly complete range of facilities such as a good port of loading and unloading, airport, shopping malls, entertainment centers, industrial plants are centainly not owned by the Sebatik Island.

Detail Informasi