Perencanaan Alat Bantu Deteksi Dini Untuk Mengidentifikasi Gejala Penyakit Gagal Ginjal | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perencanaan Alat Bantu Deteksi Dini Untuk Mengidentifikasi Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Perencanaan Alat Bantu Deteksi Dini Untuk Mengidentifikasi Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Pengarang : Agus Wahyudi - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2013
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Penelitian dibidang teknologi hidung elektronika banyak dilakukan. Selain dapat di aplikasikan dibidang industri, juga dapat diaplikasikan di bidanga medis dan obat-obatan. Beberapa peneliti merancang sistem alat deteksi dini untuk mengidentifikasi gejala penyakit gagal ginjal dengan menggunakan sensor TGS (Thaguci Gas Sensor ) dan metode PCA (Principle Componen Analysis). Pengujian dilakukan untuk mengetahui seberapa maksimal kinerja alat. Uji mekanik dilakukan untuk mengetahui seberapa kedap dari kebocoran untuk menyalurkan gas urin hingga gas tersebut dibuang ke udara bebas. Pengujian awal dilakukan dengan memberikan sebuah sumber bau didalam kotak sampel untuk mengetahui apakah ada bau yang keluar selain melalui lubang fentilasi dan lubung saluran ke kotak sensor dengan menggunakan hidung manusia. Kemudian dilakukan pengujian terhadap kran udara dengan menghubungkan kran pada pompa angin. Dengan membuka salah satu tuas yang diinginkan, apakah tuas lain mengeluarkan udara. Apabila hanya tuas yang inginkan yang mengeluarkan udara, maka dapat dikatakan kran tersebut dalam keadaan baik. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap kotak sensor, Pada bagian ini pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan masukan kotak sensor dengan pompa angin kemudian menutup keluaran dari kotak sensor tersebut. Apabila tidak udara yang mengalir dari kotak tersebut dan saat penutup keluaran kotak sensor tersebut dilepaskan seperti mengeluarkan udara yang bertekanan, maka kotak sensor tersebut dikatakan baik dan kedap udara. Dari pengujian profil tegangan diskrit sensor untuk tiap jenis sensor diketahui bahwa tegangan sensor berubah menurut karakteristik uap urin yang dipaparkan. Dapat dilihat bahwa komposisi gas yang terdapat pada sampel urin akan menghasilkan perubahan profil tegangan untuk tiap gas sehingga pola tiap gas akan berbeda dan dapat diidentifikasi. Tampilan profil tegangan sensor ini menentukan jenis sampel yang merupakan terduga pasien gangguan ginjal. Dari keseluruhan pola yang ada dapat dilihat bahwa pada salah satu sampel urin, pola tegangan sensornya berbeda dibandingkan dengan pola-pola tegangan sensor pada sampel urin yang lain.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi