Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kasar Pakis Sebagai Stimulan Moulting Kepiting Bakau (Scylla sp.) Dengan Dosis Yang Berbeda | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kasar Pakis Sebagai Stimulan Moulting Kepiting Bakau (Scylla sp.) Dengan Dosis Yang Berbeda

Pengaruh Penggunaan Ekstrak Kasar Pakis Sebagai Stimulan Moulting Kepiting Bakau (Scylla sp.) Dengan Dosis Yang Berbeda

Pengarang : Zein Assyagaf - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2011
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Komposisi kandungan ekdisteroid pada kepiting bakau (Scylla sp) diperkirakan masih belum memenuhi kebutuhan percepatan moulting sehingga perlu adanya penambahan hormon ekdisteroid untuk mempercepat proses moulting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ekstrak kasar pakis sebagai stimulan moulting dengan dosis yang berbeda terhadap percepatan moulting kepiting bakau. Metode penelitian yang digunakan adalah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moulting yang terjadi pada perlakuan C4 dan D2 tidak memberikan pengaruh nyata pada percepatan moulting kepiting bakau. Hal ini diduga kepiting bakau sudah memasuki fase intermolt akhir. Sedangkan untuk kelangsungan hidup (SR) tidak berbeda nyata dengan SR 100% disemua perlakuan. Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kasar pakis dengan dosis yang telah ditentukan tidak berpengaruh nyata terhadap percepatan moulting kepiting bakau.
Kata kunci: Kepiting bakau (Scylla sp), soft crab, ekstrak kasar pakis, moulting

Composition ekdisteroid content on mud crab estimated not much enough to full fill the moulting process. Therefore need to added of ekdisteroid hormone to make it faster the purpose of the research was to know the influence of use the crude extracts of fern as moulting stimulant with different doses to make moulting faster. The method that used in this research is CRD (Completely Randomized Design), with 4 treatments and 4 repititions. The result showed that moulting occurs in the C4 and D2 treatment doesn’t give significanly influence to make mud crab’s moulting. It is thought that the crabs are entered final intermoult phase. Whereas the survival (SR) not sicnificantly different with 100% SR in all treatments. Generally, this research showed that the give of fern crude ekstracts with different doses that been determined doesn’t significantly influence to make the mud crab moulting process faster. Keywords: mud crab (Scylla sp.), soft crab, crude fern extract, moulting

Detail Informasi