
Studi Pemetaan Daerah Rawan Banjir Dengan Menggunakan Metode Skoring dan Pembobotan Pada Daerah Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan
Pengarang : Kurniawan Hasbudy - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2021XML Detail Export Citation
Abstract
Banjir merupakan salah satu dari bencana alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai. Kota Tarakan salah satu daerah di wilayah provinsi Kalimantan Utara yang beberapa daerahnya masuk dalam kategori rawan bencana, terutama bencana banjir. Daerah rawan banjir tersebut antara lain di Kecamatan Tarakan Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luasan daerah yang terdampak rawan banjir dan mengetahui pemetaan daerah rawan banjir dengan pemanfaatan data penginderaan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan antara parameter-parameter faktor kerawanan banjir. Setiap parameter akan dilakukan proses penilaian dengan pemberian bobot dan skor sesuai dengan pengklasifikasian masing-masing, yang kemudian dilakukan overlay menggunakan software SIG. Hasil yang diperoleh berupa peta rawan banjir dimana daerah rawan banjir tejadi di hampir seluruh bagian barat daerah kecamatan Tarakan Barat dengan rincian 0.229 km (30%) kategori sangat rawan, 0.132 km (19%) kategori cukup rawan, dan 0.253 km (17%) kategori rawan, 0.146 km (33%) kategori tidak rawan. Pemetaan dengan pemanfaatan data penginderaan jarak jauh maka didapatkan faktor utama yang menjadi penyebab kerawanan banjir. Karena selain memiliki bobot yang besar, sebaran kemiringan mencapai 0–3% kategori datar dan 3-8% kategori berombak yang sebagian besar adalah dataran rendah.
Flood is one of the natural disasters that usually occurs in an area that is flooded by rivers. Tarakan City is one of the areas in the province of North Kalimantan, where several areas are categorized as prone to disasters, especially floods. The flood-prone areas include West Tarakan District. This study aims to determine the extent of the affected areas prone to flooding and to know the mapping of flood-prone areas using remote sensing data. This study uses the scoring method and weighting between the parameters of the flood hazard factors. Each parameter will be carried out by an assessment process by giving weights and scores according to each classification, which is then overlaid using GIS software. The results obtained are in the form of a flood-prone map where flood-prone areas occur in almost all parts of the western part of the West Tarakan district with details of 0.229 km (30%) very vulnerable category, 0.132 km (19%) category quite prone, and 0.253 km (17%) in the vulnerable category, 0.146 km (33%) in the non-vulnerable category. Mapping with the use of remote sensing data, the main factors that cause flood vulnerability are obtained. Because apart from having a large weight, the slope distribution reaches 0–3% in the flat category and 3-8% in the undulating category, which is mostly lowland.