Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara pendapatan supir angkutan umum sebelum dan sesudah penurunan harga BBM di Kota Tarakan. Pada periode 8 Maret 2015 sebelum penurunan harga BBM Rp 6.900 dan pada periode 5 Januari 2016 sesudah penurunan harga BBM Rp 6.450. Penelitian ini telah dilakukan dalam rangka pengumpulan data dengan mengambil populasi dan sampel sebanyak 89 responden berdasarkan Data Dinas Perhubungan (DisHub) Kota Tarakan dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji T atau Uji Beda Dua Sampel Dependen Berpasangan dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan harga BBM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan supir angkutan umum. Dimana ditunjukkan dengan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (-29,400 > -1.987). Serta nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari signifikan 0,05. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, kesimpulannya adalah ada perbedaan yang signifikan antara pendapatan angkutan umum sebelum dan sesudah penurunan tarif BBM di Kota Tarakan.

The purpose of this study was to determine the difference between income public transport drivers before and after the decrease in fuel price in Tarakan City. On 8 March 2015 the period before the decrease fuel price Rp 6.900 and in the period from 5 January 2016 after the decrease in fuel price Rp 6.450. This research has been conducted to collect data by taking the population and a sample of 89 respondents based on data from the Transportation Department (DisHub) Tarakan City and a Central Body Statistics (BPS) Tarakan City. The technique analysis was T test or two different dependent sample test with SPSS. The results showed that the decrease in fuel price positive and significant impact on the income public transport drivers. Which pointed by t count > t table (-29,400 > 1.987). Or significantvalue 0,000< 0,05. So Ho rejected, Ha accepted, the conclusion is that there is a significant difference between the earnings of public transport before and after the decline in fuel prices in Tarakan City.