Trauma abdomen menduduki urutan ketiga penyebab kematian akibat trauma. Trauma ini dilaporkan menyebabkan 13% hingga 15% kematian akibat trauma, terutama disebabkan oleh perdarahan. Kematian yang terjadi lebih dari 48 jam setelah trauma abdomen disebabkan oleh sepsis dan komplikasinya. Pada trauma intra-abdomen, jarang sekali terjadi hanya cedera satu organ saja atau satu sistem saja.
Penulis menggunakan metode deskriptif, tipe studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dengan tahapan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tujuan umum laporan tugas akhir ini adalah mendapatkan pengalaman nyata asuhan keperawatan yang dilakukan secara holistik dan komprehensif. Subjek penelitian adalah Tn. S dengan post laparatomi et causa trauma tumpul abdomen di Ruang Perawatan Bedah Flamboyan RSUD Tarakan dari tanggal 21-23 Juli 2014.
Hasil penelitian didapatkan empat diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada Tn. S, yaitu nyeri, resiko tinggi infeksi, gangguan pola tidur dan kurang pengetahuan teratasi semua.
Disimpulkan bahwa terdapat kesenjangan yang terdapat antara teori dan kasus pada Tn. S dimulai dari pengkajian dan diagnosa masing-masing terdapat lima kesenjangan, intervensi harus disesuaikan dengan kondisi dan sarana prasarana. Evaluasi hasil yang didapatkan semua diagnosa dapat teratasi sesuai tujuan dan kriteria hasil.

Kata Kunci: Trauma Abdomen, Asuhan Keperawatan, Diagnosa Keperawatan, Studi Kasus Dan Proses Keperawatan.

Tidak Tersedia Deskripsi