
Studi Kinerja Simpang Empat Dengan Menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 (Studi Kasus: Pada Simpang Jln. Pahlawan dan Jln. Semangka di Kabupaten Bulungan)
Pengarang : Ari Budiyono - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2011XML Detail Export Citation
Abstract
Volume lalu lintas Kabupaten Bulungan mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan. Kesemerawutan pada perempatan Jalan H. Maskur, Jalan Pahlawan dan Jalan Semangka merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalu lintas yang cukup tinggi dan belum berfungsinya sistem lalu lintas secara baik. Dengan
memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalu lintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka dicoba untuk mengatasi dengan manajemen simpang baik dengan menggunakan manajemen simpang tak bersinyal. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survei di lapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian akan diolah dengan menggunakan manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan program Excel 2003 untuk mengolah data lalu lintas. Data lalu lintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (17, 18, dan 19 Januari 2011) pada jam-jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan dan kemudian perilaku lalu lintas simpang dapat dianalisis. Untuk simpang tak bersinyal dipakai USIG-1 dan USIG-2. Dari hasil analisis yang digunakan pada hari Senin, tanggal 17 Januari 2011, periode waktu selama 1 (satu) jam yaitu 07.00-08.00, dapat disimpulkan bahwa pada simpang tersebut memiliki nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 0,66. Nilai ini sesuai dengan nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu DS = 0,75, walau pun DS yang dihasilkan pada simpang tersebut jauh lebih kecil yang disarankan oleh MKJI 1997, akan tetapi rambu-rambu lalu lintas yang dimiliki oleh simpang tersebut masih minim.
The volume of traffic at Bulungan regency is growing every years because of the owner of vehicles have growing. The effect of vehicles growing and traffic system not function are traffic jam in the Pahlawan, H. Maskur and Semangka street. With the condition of geometry, traffic volume, furcated hindrance and environment furcated in commercial area we try to solve this problem with furcated management and furcated management Unsignalized intersection. The way of this research is surveying in the area for got primary and secondary sample and then we processed the sample with furcated management sign. This research according to Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 and software Excel 2003 for process the sample. The samples got from surveyed in the area for 3 days (17, 18 and 19 January) in busy time and we present the samples with the tables and analyzing. For furcated unsign used USIG-I and USIG-2. From the analyzing in Sunday, 17rd January 2011, time period for 1 (one) hour is 07.00 - 08.00 we get conclude Degree of Saturation (DS) = 0,66. This value is same as in the Degree of Saturation in MKJI 1997 for furcated sign is 0,75. However ds for that situation smaller than recommendation of MKJI-1997, but the traffic signals where the road is minimum.