Studi Analisis Perbandingan Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Dan Penempatan Bundaran Pada Persimpangan Stadion Datu Adil Kota Tarakan (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Pulau Sumatra Dan Jalan Pulau Sadau) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Studi Analisis Perbandingan Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Dan Penempatan Bundaran Pada Persimpangan Stadion Datu Adil Kota Tarakan (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Pulau Sumatra Dan Jalan Pulau Sadau)

Studi Analisis Perbandingan Kinerja Simpang Tidak Bersinyal Dan Penempatan Bundaran Pada Persimpangan Stadion Datu Adil Kota Tarakan (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Pulau Sumatra Dan Jalan Pulau Sadau)

Pengarang : Rista Pratiwi - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2016
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Padatnya penduduk di kota-kota besar merupakan faktor yang menyebabkan permasalahan lalu lintas. Tarakan adalah salah satu kota kecil di Indonesia yang memiliki tingkat mobilitas dan kesibukan penduduk yang tinggi. Oleh Karena itu, Kepadatan pada Persimpangan Stadion Datu Adil antara Jalan Pulau Sumatra dengan Jalan Pulau Sadau merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan lalulintas yang cukup tinggi dan belum berfungsinya sistem lalu lintas secara baik. Dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalulintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka dicoba untuk mengatasi dengan manajemen simpang baik dengan menggunakan manajemen simpang tak bersinyal. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survei di lapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian akan diolah dengan menggunakan manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan program Excel 2010 untuk mengolah data lalulintas. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (21, 22, dan 23 Maret 2016) pada jam-jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan dan kemudian perilaku lalulintas simpang dapat dianalisis. Untuk simpang tak bersinyal dipakai USIG-1 dan USIG-2 dan untuk Bagian Jalinan (Bundaran) dipakai RWEAV-I dan RWEAV-II. Dari data yang digunakan pada jam hari Senin 06.30 – 07.30 jam sibuk pagi yang dianggap mewakili hasil survei selama 3 (tiga) hari, Untuk kinerja simpang tak bersinyal atau eksisting pada persimpangan jalan depan stadion Datu Adil didapat didapatkan nilai derajat kejenuhan (DS) = 0,70, Tundaan (D) = 12,03 det/smp, Peluang Antrian (QP%) = 20,263 – 41, 083 dan terdapat 9 titik konflik pada simpang tersebut dan untuk Kinerja Jalan jika ditempatkan bundaran pada persimpangan jalan depan stadion Datu Adil didapat Tundaan lalu Lintas (DT) = 3,13 det/smp, Nilai Derajat kejenuhan (DS) = 0,66 ? 0,75 Peluang Antrian (QPR%) = 27 – 6,3 untuk setiap lengan pada arus lalu lintas jam puncak tahun 2016 dan terdapat 8 titik konflik yang terjadi.




The density of population in major cities is a factor that causes traffic problems. Tarakan is a small city in Indonesia which has high degree of mobility and high bustle resident. Hence, the density at Intersection Datu Adil Stadium between Pulau Sumatra Street with Pulau Sadau Street is one of the impact of traffic growth that is quite high and the non-functioning traffic system as well. With due regard to geometry of the road conditions, the volume of traffic flow, side barriers and corner environmental which is the commercial area, it was attempted to overcome with the well management corner by using the not signalized intersection management. The way research is by conduct a survey in the field to obtain primary data and secondary data which will then be processed using intersection management. Planning referring Indonesian Highway Capacity Manual (MKJI) 1997 and Excel 2010 program to process the traffic data. The traffic data is obtained from counting the number of vehicles on fieldwork conducted for 3 days (21, 22, and March 23, 2016) at rush hour and presented in tabular form vehicle data and then behavior of traffic intersection can be analyzed. For the not signalized intersection used usig-1 and USG-2 and for the Section Interwoven (roundabout) used RWEAV-I and-II RWEAV. From the data used on Monday 06:30 to 7:30 in the morning rush hour is considered to represent the results of the survey for three (3) days, For performance not signalized intersection or crossroads existing in front of the Datu Adil stadium obtained the degree of saturation (DS) = 0.70, Delay (D) = 12.03 sec / pcu, Queue Probability (QP%) = 20,263 – 41, 083 and there are 9 points of conflict in the intersection and for the road performance if placed roundabout in intersection in front of the Datu Adil stadium obtained Delays Traffic (DT) = 3.13 sec / pcu, Value Degree of saturation (DS) = 0.66 0.75 ? Queue Probability (QPR%) = 27-6.3 for the each arm at the peak hour traffic flows in 2016 and there are 8 points conflicts that occur.

Detail Informasi