Eligibility of infrastructure had an important role for the implementation of teaching learning process in the school. Because by equipping a proper infrastructure, it would influence the students’ learning outcomes. Based on that requirement, it could be ascertained that the job cost would be increased so it should made a parameter or reference to decide cost of a job. To improve the efficiency and effectiveness of building’s development activity and building’s construction, it required a basic means of unit prices’ calculation which was Analysis of Construction Cost or shortened by ABK. Analysis of Construction Cost which was well-known so far were BOW Analysis, SNI and Contractor. In this thesis, the writer explored the case of construction work on building’s development projects at SMA 2 Tarakan. From the calculation’s result of unit prices’ analysis that had been conducted, the researcher found the percentage comparison between BOW and SNI was 9,21% while between BOW and Contract was 25,61% and between SNI and Contract was 12,02% with ratio’s comparison of BOW and SNI (1,02), BOW and Contract (1,03), SNI and Contract (1,15). The percentage of unit price’s comparison between BOW and SNI was 34,74%, while between BOW and Contract was 31,66% and between SNI and Contract was 4,71% with ratio’s comparison of BOW and SNI (1,83), BOW and Contract (1,77), SNI and Contract (1,05). The percentage of unit price’s comparison between BOW and SNI was 2,14%, while between BOW and Contract was 10,02%, and between SNI and Contract was 11,55% with ratio’s comparison of BOW and SNI (1,10), BOW and Contract (0,98), SNI and Contract (1,14).

Kelayakan infrastruktur memainkan peranan penting bagi terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Karena dengan adanya penyediaan infrastruktur yang layak, akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan kebutuhan tersebut maka sudah dapat dipastikan bahwa biaya pekerjaan akan semakin bertambah sehingga harus dibuat sebuah parameter atau acuan untuk menentukan biaya suatu pekerjaan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pembangunan gedung dan bangunan dibidang konstruksi, diperlukan suatu sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu Analisa Biaya Konstruksi atau disingkat dengan ABK. Analisa Biaya Konstruksi yang selama ini dikenal yaitu Analisa BOW, SNI dan Kontraktor. Dalam tugas akhir ini penulis mengangkat kasus pekerjaan konstruksi pada proyek pembangunan gedung SMAN 2 Tarakan. Dari hasil perhitungan analisa harga satuan yang dilakukan didapatkan prosentase perbandingan antara BOW dan SNI adalah 9,21%, sedangkan antara BOW dan Kontrak adalah 25,61% dan antara SNI dan Kontrak adalah 12,02% dengan rasio perbandingan BOW dan SNI (1,02), BOW dan Kontrak (1,03), SNI dan Kontrak (1,15). Prosentase perbandingan harga satuan upah antara BOW dan SNI adalah 34,74%, sedangkan antara BOW dan Kontrak adalah 31,66%, dan antara SNI dan Kontrak adalah 4,71% dengan rasio perbandingan BOW dan SNI (1,83), BOW dan Kontrak (1,77), SNI dan Kontrak (1,05). Prosentase perbandingan harga satuan pekerjaan antara BOW dan SNI adalah 2,14%, sedangkan antara BOW dan Kontrak adalah 10,02%, dan antara SNI dan Kontrak adalah 11,55% dengan rasio perbandingan BOW dan SNI (1,10), BOW dan Kontrak (0,98), SNI dan Kontrak (1,14).