
Pengaruh Rendaman Air Laut Dan Air Tawar Terhadap Kinerja Aspal Porus Menggunakan Agregat Tawau
Pengarang : Muhammad Ramsyah - Personal Name;
Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2015XML Detail Export Citation
Abstract
Aspal porus direncanakan untuk lapis permukaan jalan yang memungkinkan air meresap bebas. Pengembangan selanjutnya aspal porus juga mengurangi kesilauan dari permukaan jalan pada siang dan malam hari, sehingga permukaan jalan lebih jelas kelihatan. Faktor dari luar yang menjadi penyebab kerusakan jalan adalah genangan air, baik itu untuk jalan yang berada didaerah pantai dimana sering tergenang akibat luapan air laut pada saat pasang terjadi maupun jalan yang tergenang akibat musim hujan. Penelitian ini memuat pengujian terhadap kinerja aspal porus, agregat yang digunakan adalah agregat tawau. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh rendaman air laut dan air tawar. Untuk menguji kinerja aspal porus tersebut dengan membuat 54 benda uji dengan 6 variasi kadar aspal untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO). Selanjutnya dibuat 36 benda uji dengan masing-masing 6 variasi durasi perendaman air laut dan air tawar. Hasil penelitian menunjukkan kadar aspal optimum (KAO) yang diperoleh dengan menggunakan agregat tawau adalah 6,1%. Nilai Cantabro loss untuk durasi perendaman 0,5 jam, 1 jam, dan 24 jam berkisar antara 25,69% - 31,04% untuk perendaman air laut dan 24,81% - 29,42% untuk perendaman air tawar. Nilai Cantabro loss untuk durasi perendaman 3 hari, 7 hari, dan 14 hari didapatkan besarnya antara 45,53% - 59,96% untuk perendaman air laut dan 39,18% - 53,70% untuk perendaman air tawar. Perendaman dengan air laut mengalami kehilangan berat lebih besar dibandingkan dengan perendaman air tawar.
Porous asphalt was planned for surface the road that allows water can dissipate freely. Porous asphalt also reduce the glare of the road surface in the day and night, so that the road surface is more visible clearly. External factors that caused the road damage is water flooded, both of roads in the beach area that often caused by sea water flood when it have high volume, or roads that are flooded during the rainy season. This research contains of testing performance the porous asphalt, the aggregate used is Tawau aggregate. This research also aims to determine the immersion effect of sea water and fresh water. To test the performance of porous asphalt by making 54 material test with 6 variations of asphalt content to determine the optimum asphalt content (KAO). Then the researcher made 36 material test wih each 6 variation of duration water immersion both of sea water and fresh water. The result of this research shown that the optimum asphalt content was obtained by using Tawau aggregate is 6,1%. Cantabro loss value for immersion duration of 0.5 hour, 1 hour, and 24 hour ranged between 25,69% - 31,04% for sea water immersion and 24,81% - 29,42% for fresh water immersion. Cantabro loss value for the duration immersion 3 days, 7 days, and 14 days obtained magnitute between 45,53% - 59,96% for sea water immersion and 39,18% 53,70% for fresh water immersion. Immersion in the sea water has greater weight loss different with immersion in the fresh water.