Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi, dampak pertumbuhan ekonomi nasional dan sektoral nasional terhadap perekonomian dan sektor ekonomi unggulan di Provinsi Kalimantan Utara. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data time series yang diperoleh dari BPS. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Shift Share terbagi atas tiga komponen yakni komponen pertumbuhan ekonomi nasional (Nij), pengaruh bauran industri (Mij) dan pengaruh keunggulan kompetitif. Dari hasil analisis penelitian di peroleh bahwa nilai Nij memberikan respon positif yakni sebesar Rp 15.769,41 miliar rupiah. Nilai Mij memberikan respon negatif yakni sebesar Rp 3.603,09 miliar rupiah. Nilai Cij memberikan respon positif yakni sebesar Rp 7.711,39 miliar rupiah. Provinsi Kalimantan Utara tidak mengalami perubahan struktur ekonomi. Hal tersebut dikarenakan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dan sektor pertambangan dan penggalian (sektorprimer) yang mendominasi baik pertumbuhan PDRB maupun total peningkatan PDRB (Dij). Berdasarkan komponen analisis shift share yakni komponen Nij dan komponen Mij terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Utara menemukan bahwa akibat dampak pertumbuhan ekonomi Nasional terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Utara sebesar 80,39 persen dan dampak pertumbuhan bauran industri Nasional terhadap perekonomian Provinsi Kalimantan Utara menurun sebesar 19,70 persen. Berdasarkan identifikasi keunggulan kompetitif, sektor ekonomi unggulan di Provinsi Kalimantan Utara adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor pengadaan listrik dan gas, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, sektor konstruksi, sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, sektor transportasi dan pergudangan, sektor penyedia akomodasi dan makan minum, sektor informasi dan komunikasi, sektor real estate, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta sektor jasa lainnya.

This research aims to know the change of the economic structure, the impact of national and sectoral economic growth in the national economy and the leading economic sectors in the province of North Borneo. Type of this research is quantitative research. The data used in this research is a form of secondary data is data the time series obtained from BPS. Analytical tools used in this study is the analysis of Shift Share is divided into three components namely national economic growth component (Nij), the industrial mix influence (Mij) and the influence of competitive advantage. Analysis of the results obtained in the research that the value of the Nij provide positive response i.e. Rp 15,769.41 billion rupiah. The value of negative response gives the Mij i.e. Rp 3,603.09 billion rupiah. The value Cij give positive response i.e. Rp 7,711.39 billion rupiah. The North Borneo province do not experience a change in economic structure. That is because the sectors of agriculture, forestry, and fishing and mining and excavation (primary sector) that dominate both the growth of GDP or total increase in GDP (Dij). Based on component analysis of shift share i.e Mij components and Nij component to the economy of the North Borneo province found that due to the impact of the national economic growth on the economy of the province North Borneo of 80.39 percent and dampak growth mix national industries to the economy of the North Borneo province declined by 19.70 percent. Based on the identification of competitive advantage, the superior economic sectors in North Borneo province are agriculture, forestry, and fishing sector, mining and excavation, processing industry, procurement sector electricity and gas procurement sector, water, waste management, waste and recycling, the construction sector, a major trade and retail sector; car and motorcycle repair, transportation and warehousing sector, sector of accommodation providers and sustenance, the information and communication sector, the real estate sector, the sector of the Government Administration, defence and compulsory social security, service sector education, the health service sector and social events, as well as other service sectors.