Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Dan Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar (Kajian Psikologi Sastra) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION
Image of Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Dan Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar (Kajian Psikologi Sastra)

Perwatakan Tokoh Utama Dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan Dan Ayah Mengapa Aku Berbeda Karya Agnes Davonar (Kajian Psikologi Sastra)

Pengarang : Dwi Amnah - Personal Name;

Perpustakaan UBT : Universitas Borneo Tarakan., 2015
XML Detail Export Citation
    SKRIPSI

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan Perwatakan Tokoh Utama dalam Novel Surat Kecil Untuk Tuhan dan Ayah Mengapa Aku Berbeda karya Agnes Davonar Kajian Psikologi Sastra. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan perwatakan tokoh utama dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan dan Ayah Mengapa Aku Berbeda karya Agnes Davonar Kajian Psikologi Sastra. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar cetakan 28 September 2012 dengan jumlah halaman 232, diterbitkan oleh AD Publisher, Jakarta dan novel Ayah Mengapa Aku Berbeda cetakan Desember 2011 dengan jumlah halaman 230, diterbitkan oleh Inandra/Intibook Publishing, Jakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik baca catat, artinya peneliti membaca teks secara keseluruhan dan memahaminya disertai pencatatan dengan cermat dan teliti. Data yang diambil adalah data yang berkaitan dengan indikator penelitian, yaitu tujuh emosi dasar berdasarkan teori Minderop. Data kemudian dianalisis melalui beberapa langkah, yaitu baca catat, mengidentifikasi, mengklasifikasi, menginterpretasi data, setelah itu melakukan inferensi yaitu membuat penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya fase-fase tingkat perkembangan perwatakan. Fase pertama, yaitu fase pra sekolah. Perwatakan tokoh utama pada fase pra sekolah, yaitu, baik hati, penyayang, lemah, pasrah, pemberani, pantang menyerah, penakut, lugu, periang atau ceria, dan bijaksana. Fase kedua, yaitu fase sekolah usia dasar. Perwatakan tokoh utama pada fase sekolah usia dasar, yaitu polos atau lugu, perhatian, berjiwa sosial atau suka menolong, pasrah, cerdik, lemah, ceria, cerewet, pemurung atau pemuram, egois, bodoh atau konyol, gadis yang rapuh jiwanya, putus asa, suka menghindari konflik, nekat, mudah putus asa, mudah kecewa, labil, tidak percaya diri, pemalu, tidak cerdas, penakut, penurut atau patuh, lembut atau tidak suka kekerasan, pendiam, anak yang aktif, peka, sopan, pengkhayal, rela berkorban, tegar, pembersih, dan rajin. Fase ketiga, yaitu fase usia sekolah menengah. Perwatakan tokoh utama pada fase usia sekolah menengah, yaitu nekat, labil, gadis yang rapuh jiwanya, putus asa, pemberani, dan ramah.

Tidak Tersedia Deskripsi

Detail Informasi